Kapolda Jateng Jelaskan Alasan Pembatasan Tablig Akbar PA 212 di Solo

Senin, 14 Januari 2019 - 14:21 WIB
Kapolda Jateng Jelaskan Alasan Pembatasan Tablig Akbar PA 212 di Solo
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menjelaskan alasan membatasi pergerakan massa Tablig Akbar PA 212 Solo Raya di kawasan Gladak, Solo. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menegaskan bahwa aparat kepolisian terpaksa membatasi pergerakan massa Tablig Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 21 Solo Raya di kawasan Gladak, Solo pada Minggu (13/1/2019).

Alasannya, pihaknya tidak memberikan izin perhelatan Tablig Akbar PA 212 karena panitia belum mendapatkan rekomendasi atau izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) Solo terkait penggunaan kawasan Gladak, Jalan Slamet Riyadi yang menjadi tempat berlangsungnya acara.

"Acara Tablig Akbar PA 212 di Solo, sudah kita sarankan untuk di Masjid Agung kalau itu kegiatan agama. Kita sampaikan jangan di Gladak atau Jalan Slamet Riyadi karena jalan umum," kata Irjen Condro Kirono dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (14/1/2019). (Baca Juga: Ketua Umum PA 212: Ada yang Panik Sikapi Kegiatan Tablig Akbar
Menurut Kapolda, mereka berpendapat bahwa kegiatan mereka merupakan kegiatan agama sehingga tidak perlu izin, cukup pemberitahuan. "Tapi sudah kita jelaskan bahwa kalau akan dilaksanakan di tempat umum (Gladak) ya harus ada rekomendasi/izin dari Dishub Solo, tapi mereka tidak mengurusnya, sehingga Polri juga tidak mengeluarkan izin," katanya.

Karena tidak ada izin, lanjut Condro, maka pihaknya membatasi dan menyekat kegiatan mereka di beberapa titik. Dan fakta di lapangan, pelaksanakan Tablig Akbar banyak dibumbui kampanye dan ajakan untuk mencoblos salah satu paslon.

"Ternyata saat pelaksanaan, mereka bukan mengajak kebaikan tetapi malah mengajak massanya untuk mencoblos, dan menebar kebencian serta permusuhan," ungkapnya.

Karena merasa dihalangi polisi, sejumlah peserta tablig akbar membully dan mendelegetimasi polisi seolah-olah memusuhi umat Islam. "Melihat hal itu, kami tidak represif dan tetap senyum serta simpatik, walaupun dibully," kata mantan Kakorlantas Polri ini. (Baca Juga: Kampanye saat Tablig Akbar, Ketua Alumni PA 212 Dilaporkan ke Bawaslu(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6615 seconds (0.1#10.140)