Empat Wilayah di Jateng Ini Paling Rawan Konflik Pemilu

Jum'at, 12 April 2019 - 07:05 WIB
Empat Wilayah di Jateng Ini Paling Rawan Konflik Pemilu
Soloraya, Pati, Banyumas, dan Pekalongan menjadi daerah paling rawan konflik Pemilu 2019. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOphoto
A A A
SEMARANG - Empat wilayah di Jawa Tengah menjadi perhatian serius Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng karena memiliki tingkat kerawanan konflik saat pelaksanaan Pemilu 2019 . Ke empat wilayah tersebut yakni Soloraya, Pati, Banyumas, dan Pekalongan.

Menurut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Jateng, Ibnu Kuncoro, pemetaan wilayah rawan konflik Pemilu tersebut berdasarkan kajian yang dilakukan di lapangan yang terpantau memiliki indeks kerawanan pemilu tinggi karena kondisi masyarakat mudah terjadi gesekan.

"Daerah rawan konflik ada di Soloraya, Pati, Banyumas, Pekalongan, dan satu wilayah kecil di Kota Semarang. Itu pemetaan dari teman-teman kami di lapangan, sehingga daerah itu akan diberikan porsi pengawasan lebih," ungkap Ibnu kepada wartawan, Kamis (11/4/19). (Baca Juga: Jateng Jadi Basis Perebutan Suara, Polisi Petakan Daerah Rawan)

Dari keempat wilayah tersebut, kata dia, Soloraya menjadi yang paling diwaspadai lantaran masyarakat Soloraya menjadi satu-satunya di Jawa Tengah yang masyarakatnya mudah tersulut provokasi.

"Seperti Solo ini akan kita tambahkan pengawasan dari kepolisian Jakarta untuk menjaga betul agar jangan sampai terjadi. Karena Solo itu sumbu pendeknya Jawa Tengah, gampang terpancing," ungkapnya.

Selain mewaspadai wilayah rawan, pihaknya juga mengkhawatirkan dengan kondisi media sosial (medsos) yang saat ini menyebabkan terpecah belah, saling menghina satu dengan yang lain demi memperoleh suara.

"Di medsos ini menjadi awan hitam, saling hina dan menjatuhkan untuk memperoleh suara. Kita jaga jangan diteruskan. Jangan sampai dunia medsos, dunia maya turun ke dunia nyata. Kalau itu terjadi benturan luar biasa," katanya. (Baca Juga: Kampanye Terbuka, Polda DIY Fokus Titik Rawan Gangguan)
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4980 seconds (0.1#10.140)