Ganjar Mentahkan Wacana Pembentukan Provinsi Soloraya

Rabu, 09 Oktober 2019 - 12:02 WIB
Ganjar Mentahkan Wacana Pembentukan Provinsi Soloraya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak wacana pembentukan Provinsi Soloraya yang diusulkan Bupati Karanganyar Juliyatmono. FOTO/DOK.SINDOphoto
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mementahkan wacana pembentukan Provisi Soloraya seperti yang diusulkan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Usulan itu dinilai tidak relevan dan belum ada kebutuhan mendesak bagi Soloraya untuk memisahkan diri dari Jateng.

"Isu pemekaran wilayah urgensinya apa? Kemudian targetnya apa," kata Ganjar Pranowo kepada awak media di Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (9/10/2019).

Politikus PDIP itu menyebut pemekaran wilayah perlu melalui rangkaian kajian terdapat permasalahan yang dihadapi kabupaten/kota. Tentunya, pemekaran wilayah juga harus mengedepankan pelayanan masyarakat di antaranya kependudukan, kesehatan, hingga pendidikan.

"Apakah kalau dilakukan pemekaran bisa mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi lebih baik bagi masyarakat sekitar atau tidak. Jadi semua harus diperhitungkan dulu," ujarnya.(Baca Juga: Bupati Karanganyar Juliyatmono Usul Pembentukan Provinsi Soloraya)

Ganjar juga menerangkan, wacana pemekaran wilayah mesti didasari argumen yang kuat. Semua permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini bila tak bisa diselesaikan pemerintah dari tingkat bawah hingga provinsi maka akan ditempuh dengan membuat inovasi-inovasi baru.

"Jangan sampai memberikan rekomendasi tapi ternyata kurang objektif, harus ada argumen yang kuat. Kemudian inovasi dilakukan pemerintah yang sekarang bikin sulit itu apa? Sehingga semua harus dipikirkan bareng-bareng," katanya.

Sekadar diketahui Bupati Karanganyar, Juliyatmono melempar wacana kabupaten/kota yang berada di wilayah eks-Keresidenan Surakarta, seperti Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Boyolali, Klaten, dan Kota Solo, untuk menjadi provinsi baru. Selain itu, dia juga mengusulkan agar tiga kabupaten di Jawa Timur (Jatim) yang berada di pinggiran, yakni Ngawi, Magetan, dan Madiun, masuk dalam provinsi baru itu.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0942 seconds (0.1#10.140)