Mahasiswa UNS Ciptakan Plester Luka dari Tandan Kelapa Sawit

Kamis, 16 Mei 2019 - 15:17 WIB
Mahasiswa UNS Ciptakan Plester Luka dari Tandan Kelapa  Sawit
Alfiyatul Fithri, mahasiswa UNS menunjukkan hasil penelitian berupa plester luka dari tandan kosong kelapa sawit dan ikan sidat (Pulosakti). FOTO/IST
A A A
SOLO - Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan plester luka dari tandan kosong kelapa sawit dan ikan sidat atau disingkat Pulosakti.

Penelitian yang dilakukan Alfiyatul Fithri dan Wahyu Puji Pamungkas yang dibimbing Dr Maulidan Firdaus MSc mendapatkan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) senilai Rp20 juta.

Alfiyatul Fithri, salah satu mahasiswa peneliti mengaku untuk bisa lolos mendapatkan dana penelitian dari BPDPKS, timnya harus bertarung dengan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Dari 400 proposal penelitian yang masuk ke BPDPKS, hanya 20 proposal penelitian yang lolos dan memperoleh pendanaan dari BPDPKS. “Iya rasanya senang sekali karena proposal lolos dan memperoleh dana untuk melakukan penelitian,” terang Fithri, Kamis (16/5/2019).(Baca Juga: UNS Ajak Warga Atasi Masalah Enceng Gondok Rawa Pening
Alasan Fithri dan timnya melakukan penelitian tersebut karena Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan Indonesia dan Malaysia adalah produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Sangat disayangkan, pemanfaatan kelapa sawit di Indonesia belum optimal karena tandan kosong kelapa sawit masih dianggap sebagai limbah. Sehingga perlu untuk memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan dasar pembuatan hidrogel.

Selain itu, ikan sidat mengandung albumin tinggi dan melimpah di Indonesia. Sehingga diperlukan pula pemanfaatan ikan sidat untuk komponen pembuatan hidrogel.

“Jadi selama ini hanya diambil sawitnya saja sedangkan tandan kosong kelapa sawit ini hanya jadi limbah dan dibiarkan begitu saja, paling digunakan menjadi arang. Makanya saya dan tim memiliki inisiatif untuk mengubah tandan kosong kelapa sawit untuk dibuat plester luka dengan tambahan albumin dari ikan sidat yang memiliki khasiat cepat menyembuhkan luka,” terangnya.

Pulosakti merupakan plester luka modern berbasis hidrogel dengan sifat ramah lingkungan. Hidrogel dibuat dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Sedangkan ikan sidat adalah komponen tambahan pada plester yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka karena tingginya kandungan albumin dalam ikan sidat.

Cara penggunaan Pulosakti sangat sederhana hanya dengan menempelkan plester pada bagian luka. Dimana sebelumnya luka dibersihkan dengan air atau alkohol untuk menghilangkan kotoran dan darah. Efektivitas Pulosakti diperoleh dari uji luka pada tikus putih.

Kemampuan percepatan penyembuhan luka diamati dan dibandingkan dengan plester luka konvensional komersil dan gel komersil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Pulosakti memiliki kemampuan penyembuhan luka yang sangat baik dan lebih cepat dibandingkan plester konvensional komersil dan gel komersil. Berdasarkan hasil uji tersebut, Pulosakti efektif digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka.

Pulosakti memiliki keunggulan efektif mempercepat penyembuhan luka, ekonomis, ramah lingkungan, nyaman, tanpa bahan kimia berbahaya dan mudah dilepas tanpa melukai kulit. Setelah penelitian berjalan selama enam bulan ini, Pulosakti sudah diuji dan hasilnya aman untuk digunakan.

“Sudah ada produknya, bentuknya gel tapi padat seperti plester luka yang biasa diperoleh di pasaran. Setelah proses penelitian selesai, produk ini sudah siap dipasarkan. Dan kami pun telah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk produk ini,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5429 seconds (0.1#10.140)