Gantikan Tasdi, Dyah Hayuning Pratiwi Resmi Jadi Bupati Purbalingga

Jum'at, 12 April 2019 - 11:56 WIB
Gantikan Tasdi, Dyah Hayuning Pratiwi Resmi Jadi Bupati Purbalingga
Gubernur Ganjar Pranowo saat melantik bupati Purbalingga dan wakil wali kota Pekalongan, Jumat (12/4/2019). FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi melantik Dyah Hayuning Pratiwi sebagai Bupati Purbalingga masa jabatan 2016-2021. Meski hanya menyisakan masa jabatan dua tahun, Ganjar meminta Dyah bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten yang terkenal sebagai daerah penghasil kerajinan rambut palsu itu.

"Sisa masa jabatan dua tahun itu waktu yang sangat cukup untuk bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan di Purbalingga. Maka waktu yang sedikit ini harus bisa dimaksimalkan dengan baik dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Harus gaspol," kata Ganjar usai melaksanakn pelantikan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (12/4/2019).

Meski Purbalingga mendapat cobaan karena kasus korupsi yang melibatkan Bupati Purbalingga sebelumnya, Tasdi, Ganjar meminta hal itu tidak membuat Purbalingga terpuruk. Menurutnya, momentum ini lanjut harus dijadikan awal mula kebangkitan Purbalingga.

"Ini momentum untuk memperbaiki diri, membangun integritas. Maksimalkan waktu yang pendek ini untuk melakukan percepatan-percepatan dalam rangka merubah kondisi yang masih kurang baik," katanya. (Baca Juga: Divonis 7 Tahun Penjara, Bupati Purbalingga Nonaktif Sedih)

Selain Bupati Purbalingga, dalam kesempatan itu Ganjar juga melantik Wakil Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid. Adik Wakil Wali Kota Pekalongan H Achmad Alf Arslan Djunaidi yang meninggal dunia pada 7 September 2017 lalu ini akan mendampingi Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfudz.

Kepada Achmad Afzan, Ganjar berpesan agar segera menyatu dengan Wali Kota untuk bekerja sama menyelesaikan pekerjaan rumah di Kota Batik tersebut.

"Kota Pekalongan punya pekerjaan rumah berupa rob, ini harus mendapat perhatian serius. Selain itu, persoalan limbah industri batik juga harus diselesaikan, mengingat sungai-sungai di Pekalongan banyak yang tercemar limbah," katanya.

Tak lupa, kepada keduanya Ganjar berpesan tentang pentingnya pelayanan kepada masyarakat dengan mudah, murah dan cepat. Selain itu, persoalan integritas juga menjadi pesan khusus agar cita-cita mewujudkan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi dapat terwujud.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6811 seconds (0.1#10.140)