3 Tewas dan 9 Luka Dalam Penembakan di Belanda

Selasa, 19 Maret 2019 - 01:12 WIB
3 Tewas dan 9 Luka Dalam Penembakan di Belanda
KBRI meminta WNI untuk waspada dan memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah tempat tinggal atau bekerja masing-masing. Foto/Reuters
A A A
UTRECHT - Tiga orang tewas dan sembilan orang lainnya terluka dalam penembakan dalam sebuah Term di Utrecht, Belanda. Ini disampaikan Wali Kota Utrecht, Jan van Zaanen dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.

"Paling tidak tiga orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam penembakan di sebuah trem Utrecht. Tiga diantaranya terluka cukup parah," kata van Zaanen, seperti dilansir dutchnews pada Selasa (18/3).

Atas nama pemerintah Belanda, Jan van Zaanen mengucapkan belasungkawa kepada korban dalam penembakan itu dan mendoakan mereka yang terluka untuk segera pulih.Van Zaanen kembali menegaskan bahwa pihak masih melihat kemungkinan ini adalah serangan teroris. "Kami tidak dapat mengecualikan, pada kenyataannya kami berasumsi, bahwa ada motif teroris," ungkapnya.

Kepolisian Utrecht, lanjut van Zaanen telah mengindentifikasi seorang pria yang diduga sebagai pelaku penembakan. Tapi, van Zaanen mengatakan tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain dalam serangan itu."Orang-orang di Utrecht disarankan untuk tetap berada di dalam rumah sambil menunggu informasi lebih lanjut," ungkapnya.

Sementara itu, polisi setempat telah menyebarkan foto-foto pria yang diduga melakukan penembakan itu. Pria itu diketahui kelahiran Turki berusia 37 tahun, bernama Gökmen Tanis. Dia sedang dicari sehubungan dengan insiden di 24 Oktoberplein di dekat stasiun kereta utama kota pada Senin pagi. Polisi telah mengatakan kepada publik untuk tidak mendekati tersangka secara langsung. (Baca Juga: Penembakan di Utrect Kemugkinan Terorisme
KBRI Imbau WNI Tingkatkan Kewaspadaan
Sementara itu Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Belanda, khususnya di Utrecht, untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini datang setelah terjadinya aksi penembakan di Utrecht.

Dalam imbauan yang di unggah di laman resmi mereka, seperti dikutip Sindonews pada Senin (18/3), KBRI meminta WNI untuk waspada dan memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah tempat tinggal atau bekerja masing-masing.

"Agar menghindari kerumunan massa dan daerah-daerah yang menjadi konsentrasi kegiatan massa. Apabila tidak ada kepentingan, dimohon untuk tidak meninggalkan rumah," bunyi imbauan KBRI Den Haag.

"Tetap mematuhi hukum yang berlaku dan instruksi atau imbauan aparat kemanan setempat. Sekiranya terhadapat hal yang perlu diketahui atau dilaporkan dapat menghubungi KBRI Den Haag dengan alamat Tobias Asserlaan 8, 2517 KC Den Haag, hotline KBRI Den Haag di nomor +31628860509," sambungnya.

Sebelumnya, KBRI Den Haag menuturkan mereka sedang mencari informasi mengenai adakah WNI yang menjadi korban penembakan di Utrecht. "Saat ini KBRI Den Haag sedang berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat dan beberapa pihak lain untuk mengetahui apakah ada korban WNI dalam insiden tersebut," kata KBRI.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1593 seconds (0.1#10.140)