Dampak Corona, Nyepi di Semarang Tanpa Kirab dan Sembahyang Bersama

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:30 WIB
Dampak Corona, Nyepi di Semarang Tanpa Kirab dan Sembahyang Bersama
Ribuan umat Hindu mengikuti upacara Melasti pada 2019 lalu. Prosesi Melasti tahun ini yang biasanya dihadiri ribuan umat Hindu Kota Semarang, pada Minggu (22/3/2020) besok, hanya akan dihadiri oleh 10 orang. FOTO/Dok SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Penyelenggaraan prosesi Melasti menyambut Hari Raya Nyepi tahun ini bakal berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ritual Melasti di Pantai Marina yang biasanya dihadiri ribuan umat Hindu Kota Semarang, hanya akan dihadiri oleh 10 orang, Minggu (22/3/2020) pagi besok. Begitu pula dengan pelaksanaan upacara.

Pembatasan pengunjung upacara Melasti merupakan dampak pandemi virus corona jenis baru, Covid-19 yang sudah menyebar di Jawa Tengah.

"Melasti kali ini akan lebih singkat hanya upacara memohon Tirta atau air suci dari Hyang Baruna (Tuhan sebagai manifestinya dan sebagai penguasa samudra dan air tirta) yang digunakan untuk menyucikan sarana prasana persembahyangan yang digunakan saat Hari Raya Nyepi," kata Ketua Perisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Semarang, Nengah Tirta Dharmayana kepada SINDOnews, Sabtu (21/3/2020).

Selain itu, dalam rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi juga tidak ada kirab dan persembahyangan bersama seperti biasanya. (Baca Juga: Tekan Penularan Corona, Peserta Tawur Agung di Candi Prambanan Dibatasi)

Kegiatan Tawur Agung Kesanga yang merupakan puncak upacara Nyepi yang akan dilaksanakan 24 Maret 2020 pukul 16.00, kata Nengah Tirta, hanya akan dihadiri 20 orang.

"Untuk umat yang lain kami imbau melaksanakan persembahyangan di rumah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah yang sedang berupaya menanggulangi dampak penyebaran Covid-19 dan demi kebaikan kita semua," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1504 seconds (0.1#10.140)