Dinkes Jateng Benarkan Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal Dunia
A
A
A
SEMARANG - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah membenarkan jika satu pasien dalam pengawasan dugaan corona meninggal dunia di Rumah Sakit Moewardi Solo, Kamis (12/3/2020). Pasien meninggal karena pneumonia atau gagal napas. Meski demikian Dinkes Jateng masih menunggu hasil resmi laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Pengumuman tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo didampingi Direktur Rumah Sakit Moewardi Solo dokter Cahyono Hadi bersama dokter spesial paru, dokter Harsini.
Yulianto mengatakan, pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki laki berusia 59 tahun yang merupakan pasien dalam pengawasan dugaan korona. Pasien masuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo, Minggu (8/3/2020) dan meninggal Rabu (11/3/2020).
“Dengan meninggalnya satu pasien ini, jumlah kematian pasien dalam pengawasan menjadi dua orang. Sebelumnya satu pasien juga meninggal di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang,” kata Yulianto. (Baca Juga: 1 Pasien Suspect Corona di RSUD Dr Moewardi Solo Meninggal Dunia
Dia menjelaskan, dari tracking yang dilakukan pihak Rumah Sakit Moewardi Solo diketahui pasien tidak punya riwayat pergi ke luar negeri. Namun pasien tersebut habis mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat pada 25-28 Februari 2020 lalu.
Dokter spesialis paru RS Moewardi Solo, dokter Harsini mengatakan, menurut dokter yang merawat pasien tracking juga dilakukan terhadap keluarga pasien. Meski demikan pihak rumah sakit belum bersedia memberikan hasil dari tracking tersebut.
Hingga kini, RS Moewardi Solo masih merawat satu pasien dalam pengawasan. Pasien tersebut merupakan rekan pasien yang meninggal dunia dan sama sama mengikuti seminar di Bogor.
Diketahui, sebanyak 39 pasien dalam pengawasan (PDP) korona dirawat di rumah sakit di Jawa Tengah. 35 orang dinyatakan negatif dan sudah dipulangkan. Sedangkan dua pasien meninggal di Semarang dan Solo. Dua pasien lagi masih dalam perawatan dengan status pasien dalam pengawasan.
Pengumuman tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo didampingi Direktur Rumah Sakit Moewardi Solo dokter Cahyono Hadi bersama dokter spesial paru, dokter Harsini.
Yulianto mengatakan, pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki laki berusia 59 tahun yang merupakan pasien dalam pengawasan dugaan korona. Pasien masuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo, Minggu (8/3/2020) dan meninggal Rabu (11/3/2020).
“Dengan meninggalnya satu pasien ini, jumlah kematian pasien dalam pengawasan menjadi dua orang. Sebelumnya satu pasien juga meninggal di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang,” kata Yulianto. (Baca Juga: 1 Pasien Suspect Corona di RSUD Dr Moewardi Solo Meninggal Dunia
Dia menjelaskan, dari tracking yang dilakukan pihak Rumah Sakit Moewardi Solo diketahui pasien tidak punya riwayat pergi ke luar negeri. Namun pasien tersebut habis mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat pada 25-28 Februari 2020 lalu.
Dokter spesialis paru RS Moewardi Solo, dokter Harsini mengatakan, menurut dokter yang merawat pasien tracking juga dilakukan terhadap keluarga pasien. Meski demikan pihak rumah sakit belum bersedia memberikan hasil dari tracking tersebut.
Hingga kini, RS Moewardi Solo masih merawat satu pasien dalam pengawasan. Pasien tersebut merupakan rekan pasien yang meninggal dunia dan sama sama mengikuti seminar di Bogor.
Diketahui, sebanyak 39 pasien dalam pengawasan (PDP) korona dirawat di rumah sakit di Jawa Tengah. 35 orang dinyatakan negatif dan sudah dipulangkan. Sedangkan dua pasien meninggal di Semarang dan Solo. Dua pasien lagi masih dalam perawatan dengan status pasien dalam pengawasan.
(nun)