Tidak Punya Biaya, Mahasiswa Gunungkidul di China Tak Bisa Pulang

Jum'at, 31 Januari 2020 - 11:15 WIB
Tidak Punya Biaya, Mahasiswa Gunungkidul di China Tak Bisa Pulang
Kusyanto menunjukkan foto anaknya, Arif Nur Rofiq yang sedang menempuh pendidikan di Yangzhou Polytechnic College, China. Arif memberi kabar tidas bisa pulang lantaran tidak ada biaya. FOTO/ISTIMEWA
A A A
GUNUNGKIDUL - Banyaknya korban virus Corona di China membuat cemas keluarga pasangan Kusyanto dan Maryatun. Warga Dusun Gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul ini menunggu kabar anak pertamanya, Arif Nur Rofiq yang tengah menempuh pendidikan di Yangzhou Polytechnic College.

Menurut Kusyanto, Arif berada di Yangzhou sejak setahun terakhir karena mendapat beasiswa pendidikan untuk keahlian perhotelan. Meskipun jarak Yangzhou dan Wuhan sekitar 700 km, tapi penyebaran virus corona yang sangat cepat membuat dirinya khawatir.

"Teman-temannya banyak yang mengajak pulang, tapi dia (Arif) memilih bertahan karena biaya pulang mahal," tutur Kusyanto kepada wartawa, Kamis (30/1/2020).(Baca Juga: RSUP Sardjito Pastikan Pasien Anak asal China Negatif Virus Corona)

Kekhawatiran Kusyanto dan istrinya semakin menjadi karena Arif sulit dihubungi. Kabar terakhir pada Senin (27/1/2020) lalu, Arif mengatakan sulit mendapatkan bahan makanan dan masker karena banyak toko di Yangzhou yang tutup. "Begitu juga dengan masker yang menipis," ungkapnya.

Kusyanto mengaku hanya bisa berdoa. Penghasilannya di desa tidak mungkin mampu membiayai kepulangan anaknya ke Indonesia. "Mudah-mudahan ada langkah pemerintah. Anak saya bisa dievakuasi dan sementara pulang ke kampung halaman, karena ini dia sedang libur juga," katanya.

Selama ini, selain kuliah, Arif juga bekerja di hotel. Beasiswa yang diperoleh hanya untuk biaya kuliah dan asrama. "Makanya dia juga bekerja untuk hidup di China," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2364 seconds (0.1#10.140)