Wisatawan China Dirawat di Ruang Isolasi, Ini Penjelasan RSUP Sardjito

Kamis, 30 Januari 2020 - 07:50 WIB
Wisatawan China Dirawat di Ruang Isolasi, Ini Penjelasan RSUP Sardjito
Ruang isolasi tempat wisatawan asal China dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
YOGYAKARTA - RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengakui sedang merawat warga negara asing (WNA) asal Shanghai, China yang sakit demam, batuk, dan pilek. Pasien rujukan dari rumah sakit swasta tersebut kini ditangani intensif di ruang isolasi.

Kepala Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, pihaknya memang menerima pasien rujukan dari salah satu rumah sakit swasta. Pasien yang diketahui warga negara China tersebut langsung dirawat di ruang isolasi bangsal Melati 5.

"Pasien sudah dilakukan penanganan karena data awal adalah demam, dengan batuk dan pilek," katanya kepada wartawan, Rabu (29/1/2020) sore.(Baca Juga: Sardjito dan Panembahan Senopati Jadi RS Rujukan Pasien Corona)

Banu menegaskan, meski gejalanya mirip tapi pasien tersebut dipastikan bukan terinfeksi virus corona. Dari hasil pemantauan standar RSUP Dr Sardjito, semua negatif. "Kendati demikian kami memang berusaha ketat sehingga pasien masuk ruang isolasi," katannya.

Salah satu dokter yang merawat pasien anak asal China, Amalia menjelaskan, pihaknya menerima pasien rujukan dari salah satu rumah sakit pada Selasa (28/1/2020). Pasien mengalami demam, batuk pilek tapi tidak disertai sesak nafas.

"Data kami peroleh bahwa pasien tidak mau makan dan minum. Indikasi kami rawat karena tidak mau makan dan minum sehingga diberikan cairan tambahan," katanya.

Hingga Rabu (29/1/2020) siang, demam pasien sudah turun dan anak mulai mau makan. "Hari ini infus kita lepas. Batuk berkurang. Dan dari gejala klinis tidas menunjukkan virus Corona atau negatif," katanya menegaskan.

Penanganan pasien kemudian dirujuk memang sering kali menimbulkan pertanyaan. Apalagi pasien tersebut wisatawan yang baru sampai di Yogyakarta kemudian sakit demam. "Mungkin ini termasuk kewaspadaan atau kekhawatiran saya tidak mau membahasnya. Yang jelas ketika masuk standar Sarjito ini bukan virus corona," katanya.

Untuk lebih mempertajam analisa, RSUP Dr Sardjito juga mengambil sampel darah untuk dikirim ke laboratorium di Jakarta. Dia berharap masyarakat tetap tenang karena sudah ada alur jelas, termasuk pencegahan dan tata cara yang harus dilakukan pihak rumah sakit.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0399 seconds (0.1#10.140)