Suhu Tubuh Pasien Diduga Terpapar Corona di Bawah 37 Derajat Celsius

Selasa, 28 Januari 2020 - 18:42 WIB
Suhu Tubuh Pasien Diduga Terpapar Corona di Bawah 37 Derajat Celsius
Ruang isolasi di lantai 6 Gedung Rajawali disiapkan RSUP Dr Kariadi untuk penanganan medis pasien terpapar virus corona. Satu pasien mirip virus corona dalam kondisi stabil. Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Tim medis terus melakukan observasi terhadap pasien diduga terpapar virus corona di RSUP dr Kariadi Semarang. Dari hasil pemeriksaan, kesehatan pasien relatif stabil dan suhu tubuhnya dalam ambang normal.

"Suhu tubuh normal tidak panas, di bawah 37 derajat Celcius," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, dr. Agoes Oerip, SpOG(K), MARS, kepada awak media, Selasa (28/1/2020).

Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, Dr.dr. Muchlis Achsan Udji, SpPD-KPTI, menambahkan, pasien yang dirawat itu merupakan mahasiswa yang menempuh studi S3 di Wuhan China. Dia baru datang sekira 10 hari lalu, dan kemudian mengeluhkan sakit pilek. (Baca Juga: Pasien Mirip Virus Corona di RSUP Kariadi Mahasiswa S3 Wuhan)

"Pasien datang ke IGD (RSUP dr Kariadi) kemudian ada keluhan pilek-pilek. Beliau baru pulang dari Wuhan karena studi di sana 10 hari yang lalu. Sementara kita tahu masa inkubasi dari penyakit coronavirus ini adalah 14 hari," imbuh dia.

"Maka untuk mengantisipasi kemungkinan besok panas, lusa panas, kan kita enggak tahu sementara kami keep dulu. Kami rawat sambil sudah diambil spotnya. Insya Allah nanti lusa hari ke-3 tidak panas, bagus, klinis baik tentu akan dipulangkan," katanya.

Secara detail, dr Muchlis menjelaskan, sejak awal masuk IGD suhu tubuh pasien tersebut cenderung normal. Petugas medis juga telah melakukan pemeriksaan dengan foto rontgen agar bisa mengetahui detail kesehatan pasien. (Baca Juga: Begini Kondisi Pasien Terduga Corona di RS Kariadi Semarang)

"Saat ini juga tidak panas. Sejak pasien datang tidak ada riwayat panas, bahkan batuk pun tidak sebetulnya. Sehingga kami foto rontgen baik-baik saja, karena sasaran klinis juga tidak mengarah ke infeksi, tapi pasien mengeluh pilek pilek kurang enak untuk bernapas dan seterusnya ya sudah kita putuskan untuk kita dalam pengawasan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4381 seconds (0.1#10.140)