Pilwalkot Solo, Rudy Enggan Komentari Pernyataan Hasto

Senin, 13 Januari 2020 - 15:30 WIB
Pilwalkot Solo, Rudy Enggan Komentari Pernyataan Hasto
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang juga Wali Kota Solo saat memberikan keterangan pers di Balai Kota Solo, Senin (13/1/2020). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) merespons dingin pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto terkait rekomendasi calon wali kota (cawali) Solo yang disinyalir mengarah ke putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Rudy menegaskan bahwa rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo merupakan kewenang Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri.

"kalau rekomendasinya keluar lha mau kita apakan. Kita Serahkan semua rekomendasi kepada ketua umum dan pengurus DPP partai. Yang penting tugas saya selesai gitu aja," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, senin (13/1/2020).

Menurut Rudy, dirinya telah menjalankan Peraturan Partai Nomor 24/2017. Sedangkan hal lain mengenai mekanisme yang fleksibel yang mau dilakukan, dipersilakan sepanjang yang mengeluarkan rekomendasi dari DPP PDIP.(Baca Juga: PDIP Isyaratkan Rekomedasi Pilwalkot Solo untuk Gibran)

Rudy yang kini menjabat Wali Kota Solo menegaskan, pihaknya tidak mau menilai statement dari Sekjen DPP PDIP terkait indikasi rekomendasi mengarah ke Gibran Rakabuming Raka. Dirinya selama ini tidak pernah melarang siapa pun mendaftar sebagai calon wali kota.

Rudy tidak mau menyakan kapan rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pilwalkot Solo dan kapan turun. Jika rekomendasi sudah ditangani, maka akan segera dikirim ke DPC PDIP Solo.

Dari pengalaman yang telah lalu, biasanya sebelum rekomendasi turun calon akan dipanggil. Namun dirinya tidak tahu apakah hal itu akan mengalami perubahan atau tidak. Dirinya telah beberapa kali mengurus pencalonan, mulai dari Slamet Suryanto, Jokowi dengan dirinya dan dirinya dengam achmad Purnomo.

"Sebelum rekomendasi turun, dulu kami dipanggil. Tapi nggak tahu kalau sekarang dengan kemajuan teknologi," ujarnya.

Rudy tidak mau berandai-andai jika rekomendasi turun kepada Gibran Rakabuming Raka. Termasuk sikap yang akan dipanggil. "Yang penting menunggu surat rekomendasi dari DPP partai," tegasnya.

Saat Rakernas PDIP di Jakarta Rudy tidak datang karena menjaga Solo yang kategorikan daerah rawan bencana. Yang berangkat adalah Wakil wali kota Solo Achmad Purnomo yang mencalonkan diri.

Rudy mengaku siap menerima jika Gibran ingin bertemu dengan dirinya. Pasca rakernas, dirinya juga belum bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Pada saat-saat seperti ini nggak berani mengganggu saya," katanya.

Saat rakernas, kata Rudy, sebenarnya ada tugas dari DPP PDIP. Namun karena dirinya tengah menjaga Solo dalam rangka antisipasi bencana, maka tugas dialihkan kepada orang lain. Namun Rudy enggan membeberkan tugas yang dimaksud.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1933 seconds (0.1#10.140)