Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Korban Banjir Pekalongan Butuh Obat-obatan dan Makanan
Tim Disaster Emergency and Response - Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (DER-ACT Jateng) yang terjun ke lokasi banjir di Pekalongan, Senin (28/1/2019). FOTO/DOK ACT
A
A
A
PEKALONGAN - Curah hujan tinggi sejak Sabtu (26/1/2019) hingga Minggu(27/1/2019) dini hari membuat debit air sungai di Pekalongan meluap. Kondisi tersebut menjadikan beberapa wilayah di Pekalongan tergenang banjir, seperti di Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat, dan Kecamatan Pekalongan Selatan.
Tim Disaster Emergency and Response - Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (DER-ACT Jateng) yang terjun ke lokasi bencana, Senin (28/1/2019), mengabarkan setidaknya 19 kelurahan terdampak banjir. Kepala Program ACT Jateng, Giyanto, mengkonfirmasi bahwa genangan air berasal dari Sungai Bremi, Sungai Loji, dan Sungai Benger yang meluap. Sebab lain bencana banjir ditengarai karena drainase yang tidak lancar di sekitar permukiman warga,
"Wilayah pesisir Pekalongan memang sering terjadi banjir rob, kemudian pemerintah setempat membuat tanggul agar air laut tidak sampai masuk ke perumahan warga, namun disisi lain ketika terjadi curah hujan tinggi air hujan menggenang di permukiman karena tidak bisa mengalir menuju laut," ujar Giyanto.
Warga terdampak banjir telah mengungsi di beberapa fasilitas umum seperti GOR, Masjid, Musholla, Balai desa dan rumah kerabat yang tidak terdampak banjir. "Sebagian warga mengungsi, hanya bapak-bapak yang tetap tinggal di sekitar rumah untuk menjaga barang-barang berharga," ungkap Budiyoso ketua RT 03 RW 01, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Sejumlah bantuan dari berbagai pihak pun disalurkan kepada warga. ACT juga mendistribusikan ratusan makanan siap santap kepada para korban banjir.
Koordinator DER-ACT Jateng, Irfan Maulana mengatakan, kebutuhan mendesak para pengungsi adalah makanan siap saji, alat kebersihan diri, obat-obatan, dan air bersih. “Siang tadi tim membagikan makanan sebanyak 200 porsi kepada masyarakat terdampak banjir, prinsipnya kami akan terus membersamai warga dan besok kita akan lakukan pendampingan dengan program-program lainnya” terang Irfan.(Baca Juga: Dua Sungai Meluap, 215 Warga Pekalongan Terpaksa Mengungsi(nun)
Tim Disaster Emergency and Response - Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (DER-ACT Jateng) yang terjun ke lokasi bencana, Senin (28/1/2019), mengabarkan setidaknya 19 kelurahan terdampak banjir. Kepala Program ACT Jateng, Giyanto, mengkonfirmasi bahwa genangan air berasal dari Sungai Bremi, Sungai Loji, dan Sungai Benger yang meluap. Sebab lain bencana banjir ditengarai karena drainase yang tidak lancar di sekitar permukiman warga,
"Wilayah pesisir Pekalongan memang sering terjadi banjir rob, kemudian pemerintah setempat membuat tanggul agar air laut tidak sampai masuk ke perumahan warga, namun disisi lain ketika terjadi curah hujan tinggi air hujan menggenang di permukiman karena tidak bisa mengalir menuju laut," ujar Giyanto.
Warga terdampak banjir telah mengungsi di beberapa fasilitas umum seperti GOR, Masjid, Musholla, Balai desa dan rumah kerabat yang tidak terdampak banjir. "Sebagian warga mengungsi, hanya bapak-bapak yang tetap tinggal di sekitar rumah untuk menjaga barang-barang berharga," ungkap Budiyoso ketua RT 03 RW 01, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Sejumlah bantuan dari berbagai pihak pun disalurkan kepada warga. ACT juga mendistribusikan ratusan makanan siap santap kepada para korban banjir.
Koordinator DER-ACT Jateng, Irfan Maulana mengatakan, kebutuhan mendesak para pengungsi adalah makanan siap saji, alat kebersihan diri, obat-obatan, dan air bersih. “Siang tadi tim membagikan makanan sebanyak 200 porsi kepada masyarakat terdampak banjir, prinsipnya kami akan terus membersamai warga dan besok kita akan lakukan pendampingan dengan program-program lainnya” terang Irfan.(Baca Juga: Dua Sungai Meluap, 215 Warga Pekalongan Terpaksa Mengungsi(nun)
Explore More