Gunung Merapi kembali memuntahkan lava pijar ke arah Kali Gendol hingga sejauh 800 meter. Radius tiga kilometer dari puncak harus steril dari kegiatan warga.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan data guguran Gunung Merapi terus meningkat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis informasi bahwa Gunung Merapi kembali memuntahkan lava pijar.
unung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya. Selama 24 jam, pada hari Minggu (10/2) terjadi guguran sebanyak 40 kali dan enam kali guguran lava pijar.
BPPTKG menyatakan aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Kendati demikian, mulai terjadi peningkatan dari aktivitas sebelumnya.
BPPTKG mencatat Sabtu (9/2/2019) dari pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 15 kali guguran lava Gunung Merapi dengan durasi 16-130 detik.
BPPTKG menyebut aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir terjadi semburan awan panas dan asap tebal.
Gunung Merapi yang kembali mengeluarkan lava pijar disertai awan panas membuat warga resah. Apalagi suara gemuruh dilaporkan terdengar keras dini hari tadi.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY-Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Dalam 12 jam teramati 13 kali luncuran lava pijar dengan jarak luncur yang variatif.
BPBD Sleman meminta masyarakat yang ada di lereng Merapi, terutama di kawasan rawan bencana (KRB) III untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Gunung Merapi kembali memuntahkan lava pijar disertai awan panas. Kali ini awan panas guguran teramati dengan jarak luncur sejauh 2 Km menuju hulu Kali Gendol.
BPPTKG Yogyakarta merilis laporan pengamatan guguran lava Gunung Merapi, Kamis (7/2/2019) periode 06.00-12.00 WIB. Guguran terjadi 49 kali dengan durasi 13-97 detik.
Gunung Merapi masih saja mengeluarkan lava pijar. Sejak pukul 06.00-12.00 WIB diketahui terdapat 6 kali guguran dan dua kali semburan lava pijar.