Upaya pencegahan penyebaran penyakit antraks terus dilakukan DPP Gunungkidul. Proses vaksin akan diberikan kepada semua hewan ternak di wilayah endemik antraks selama 10 tahun.
Kasus antraks yang terjadi di Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo sempat membuat pedagang khawatir lesunya penjualan sapi. Namun demikian kenyataan di lapangan justru sebaliknya.P
Kasus terpaparnya penyakit antraks di beberapa hewan ternak warga di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Karangmojo menjadikan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul memperketat pengawasan hewan.
Tujuh dusun di tiga desa Kabupaten Gunungkidul masuk zona merah antraks. Hewan ternak di dusun tersebut diawasi ketat dan diberikan vaksinasi.
Pemkab Gunungkidul benar-benar memiliki pekerjaan besar dalam menekan penyebaran wabah antrak. Tadi pagi, satu lagi sapi milik warga di Gusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo mati mendadak.
Pemkab Sleman menyosialisasikan kebijakan penangganan antraks bagi camat, kepala desa, puskesmas, puskeswan dan penyuluh peternakan Sleman di ruang Praja I, Pemkab setempat, Kamis (20/6/2019).
Virus antraks ditemukan di Gunungkidul. Hasil uji sampel yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul terhadap lima ekor sapi ternyata positif antraks.
Pemkab Gunungkidul menyatakan kasus hewan ternak terjangkit antraks baru pertama kali terjadi. Diduga kuat penyebaran penyakit antraks dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul segera merespons penyakit antraks yang menyerang ternak warganya dengan mengisolasi sapi di Desa Bejiharjo.
Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul memastikan 5 ekor sapi di Desa Bejiharjo positif terkena antraks. Untuk itu pemkab berusaha meningkatkan pemantauan ternak.
Sedikitnya 200 ekor sapi milik 50 orang peternak di Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang disuntik vaksin antiantraks.