RSKIA Sadewa RS Swasta Pertama di DIY Hasilkan Bayi Tabung

Selasa, 15 Oktober 2019 - 14:35 WIB
RSKIA Sadewa RS Swasta Pertama di DIY Hasilkan Bayi Tabung
Pasangan Suwasti Handayani dan Eko Yunanto yang berhasil melakukan program bayi tabung di RSKIA Sadewa, Depok, Sleman, Selasa (15/10/2019). Foto/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa , Depok, Sleman tercatat sebagai rumah sakit swasta pertama di DIY yang sukses melakukan bayi tabung . Suwasti Handayani (39), istri Eko Yunanto (45), warga Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo melahirkan anak dari hasil program bayi tabung di rumah sakit tersebut, Selasa (15/10/2019).

Bayi itu berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2.920 gram, tinggi 47 cm, dan lingkar kepala 34 cm. Bayi cantik ini dilahirkan melalui operasi caesar pada pukul 07.00 WIB dalam kondisi sehat.

Dirut RSKIA Sadewa Sleman, Wiwik Lestari mengatakan, program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung ini dibuka pada Januari 2019. Pasangan Suwasti Handayani dan Eko Yunanto adalah pasangan awal peserta program ini. Setelah melalui proses pemeriksaan yang ketat akhirnya pasangan ini mendapatkan bayi tabung.

"Ini merupakan bayi tabung pertama di tempat kami dan RS swasta pertama di DIY," kata Wiwik Lestari, Selasa (15/10/2019).

Wiwik menjelaskan, setelah resmi membuka program bayi tabung, rata-rata ada 10-12 pasien per bulan yang mendaftar. Pada tahun pertama ini, RSKIA Sadewa menargetkan 100 peserta program bayi tabung dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi 150 peserta. Biaya mengikuti program bayi tabung di RSKIA Sadewa antara Rp45juta-Rp65 juta, tergantung dengan kompleksitas dan kerentanannya.

"Semakin tinggi kompleksitas dan risikonya biaya besar, sebaliknya jika kompleksitas dan resikonya rendah biaya bisa lebih ditekan," katanya.

Wiwik menambahkan, keberhasilan program bayi tabung ini diharapkan bisa memberikan semangat bagi pasangan suami istri yang belum mendapatkan keturunan. Misalnya, pasangan Suwasti Handayani dan Eko Yunanto, setelah 14 menikah baru mendapatkan keturungan dengan program bayi tabung, setelah sebelumnya sudah melakukan dengan program lainnya.

Suwasti Handayani mengatakan, program bayi tabung ini dilakukan setelah sebelumnya dengan berbagai program tidak berhasil. Dengan keberhasilan ini sangat senang dan gembira, apalagi sudah menikah selama 14 tahun dan umurnya juga sudah berisiko tinggi (risti) melahirkan.

"Program bayi tabung ini kami ambil karena dari hasil pemeriksaan, kematangan sel telur saya rendah. Untuk program ini menghabiskan biaya Rp65 juta," katanya.

Suwasti menambahkan, anaknya akan diberi nama Rindu Rona Rembulan. Sebab setelah merindukan selama 14 tahun akhirnya bayi yang diharapkan itu datang. "Itulah makna dari nama itu," katanya dengan wajah sumringah.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3713 seconds (0.1#10.140)