Aksi Heroik dalam Teaterikal Pertempuran Lima Hari di Semarang

Selasa, 15 Oktober 2019 - 09:32 WIB
Aksi Heroik dalam Teaterikal Pertempuran Lima Hari di Semarang
Ratusan orang terlibat dalam teatrikal peringatan Pertempuran Lima Hari di kawasan Tugu Muda, Semarang, Senin (14/10/2019) malam. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Suasana gelap gulita yang diiringi suara dentuman meriam dan tembakan silih berganti mewarnai pertempuran sengit antara pemuda Kota Semarang dengan tentara Jepang .

Pertempuran disulut karena pasukan Jepang enggan menyerahkan senjatanya paska Proklamasi Kemerdekaan. Gugurnya Dr Kariadi saat mengecek sumber air di daerah Mungal juga menjadi salah satu sebab pemantik pecahnya pertempuran.

Begitulah suasana yang terekam dalam teaterikal peringatan Pertempuran Lima Hari yang melibatkan ratusan pelajar dan mahasiswa di kawasan Tugu Muda , Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2019) malam. Ribuan masyarakat tumplek-blek di kawasan itu guna menyaksikan peringatan mengenang Pertempuran Lima Hari di Semarang yang terjadi pada 14-19 Oktober 1945.

Dalam sambutannya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat untuk senantiasa bersyukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu. "Perjuangan para pahlawan perlu kita teladani bersama untuk mempertahankan Kemerdekaan ini untuk Semarang menjadi lebih maju dan hebat lagi," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini.

"Ya kita bersyukur hidup di era perjuangan yang tak lagi mengangkat senjata, tapi bagaimana memberikan solusi yang harus diselesaikan misal kemiskinan, penanganan rob, dan banjir," katanya.

Dia menambahkan, perjuangan pemuda pada Pertempuran Lima Hari di Semarang perlu diteladani bersama dan diimplementasikan dengan mengisi dan mempertahankan negara agar semakin maju dan hebat.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6511 seconds (0.1#10.140)