Warga Jrakah Dengar Suara Dentuman Dari Gunung Merapi

Senin, 14 Oktober 2019 - 20:51 WIB
Warga Jrakah Dengar Suara Dentuman Dari Gunung Merapi
Suasana di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali saat Gunung Merapi mengeluarkan kepulan berwarna kecoklatan, Senin (14/10) sore. Foto/Istimewa
A A A
BOYOLALI - Peristiwa awan panas yang keluar dari Gunung Merapi pada Senin (14/10) sore juga dirasakan warga Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali. Sebelum terlihat kepulan berwarna kecoklatan membumbung tinggi ke angkasa, terdengar suara seperti dentuman.

Kepala Desa Jrakah Tumar mengatakan, suara seperti dentuman itu cukup keras berlangsung dua kali dalam tempo yang hampir berurutan. “Terdengar suara jeglug jeglug dua kali, seperti mobil ndodos (nabrak) itu lho,” ungkap Tumar saat dihubungi Sindonews Senin (14/10) malam. Kemudian terlihat kepulan membumbung tinggi berwarna coklat kemerahan keluar dari puncak Merapi.

Saat itu, lanjutnya, masyarakat setempat baru saja istirahat setelah bekerja di ladang. Saat itu, dirinya juga tengah di teras sedang bersih bersih. Warga yang berada di dalam rumah langsung keluar untuk melihat kondisi Merapi. “Masyarakat tidak panik, tetapi kewaspadaan jelas karena saat ini sudah gelap,” tuturnya.

Pasca kejadian, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas pos UGA Gunung Merapi di Kecamatan Selo. Ketika Merapi dalam kondisi bahaya, dari pos UGA ada bunyi sirene. “Kalau tadi tidak ada bunyi sirene,” ungkapnya. Sejauh ini, wilayahnya tidak terkena abu vulkanik pasca letusan membumbung tinggi dari puncak Merapi.

Pasca kejadian, warga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan ronda malam mengingat Desa Jrakah masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi. Terlebih masyarakat di Desa Jrakah kini tengah bersiap siap untuk melakukan kegiatan Saparan berupa bersih desa yang menjadi tradisi setempat.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4986 seconds (0.1#10.140)