Pasang KB Implan, Tangan Ibu Muda di Pemalang Malah Bengkak
A
A
A
PEMALANG - Holipah (28), seorang ibu muda warga Desa/Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah mengalami bengkak tangan kirinya dan berwarna hitam setelah memasang KB implan di Puskesmas.
Pembengkakan terjadi diduga karena pihak bidan puskesmas tidak mengambil KB implan yang terpasang sebelumnya. Akibat keteledoran tersebut, pasien terpaksa melangsungkan operasi di rumah sakit.
"Saya komplain ke bidan yang pasang. Lalu dikasih obat, katanya kalau mau diambil harus menunggu tiga bulan ke depan," kata Holipah kepada wartawan di rumahnya, Desa/Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Senin (14/10/2019).
Menurut dia, tangannya mulai terasa sakit setelah dua pekan KB implan tersebut disuntikan ke lengan kirinya. Karena tak kuat menahan rasa sakit, dan lengannya semakin bengkak, Holipah terpaksa mendatangi rumah sakit.
Dokter pun menyarankan dia untuk operasi pengangkatan KB implan tersebut. Sayangnya, BPJS tidak bisa digunakan untuk penanganan kasusnya tersebut, sehingga biaya operasi pun ditanggungnya sendiri.
"Sayangnya BPJS tidak bisa digunakan waktu itu," ujar dia.
Kepala Puskesmas Bantarbolang, Ikbal membantah kalau pihak puskesmas telah melakukan malapraktik terhadap pasien. Sebab, dari hasil USG tidak ditemukan adanya KB implan yang lama di tubuh korban.
"Saya tanyakan kan awalnya, mana hasil USG. Dia bilang dironsen saja. Dari hasilnya juga terlihat normal," katanya.
Pembengkakan terjadi diduga karena pihak bidan puskesmas tidak mengambil KB implan yang terpasang sebelumnya. Akibat keteledoran tersebut, pasien terpaksa melangsungkan operasi di rumah sakit.
"Saya komplain ke bidan yang pasang. Lalu dikasih obat, katanya kalau mau diambil harus menunggu tiga bulan ke depan," kata Holipah kepada wartawan di rumahnya, Desa/Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Senin (14/10/2019).
Menurut dia, tangannya mulai terasa sakit setelah dua pekan KB implan tersebut disuntikan ke lengan kirinya. Karena tak kuat menahan rasa sakit, dan lengannya semakin bengkak, Holipah terpaksa mendatangi rumah sakit.
Dokter pun menyarankan dia untuk operasi pengangkatan KB implan tersebut. Sayangnya, BPJS tidak bisa digunakan untuk penanganan kasusnya tersebut, sehingga biaya operasi pun ditanggungnya sendiri.
"Sayangnya BPJS tidak bisa digunakan waktu itu," ujar dia.
Kepala Puskesmas Bantarbolang, Ikbal membantah kalau pihak puskesmas telah melakukan malapraktik terhadap pasien. Sebab, dari hasil USG tidak ditemukan adanya KB implan yang lama di tubuh korban.
"Saya tanyakan kan awalnya, mana hasil USG. Dia bilang dironsen saja. Dari hasilnya juga terlihat normal," katanya.
(amm)