Anak Meninggal dengan Sejumlah Luka, Warga Semarang Lapor Polisi

SEMARANG - Subrata alias Anton (26), warga Dusun Coblong RT 04/RW 02 Desa Pakopen, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang mendatangi Polsek Ambarawa untuk melaporkan kematian anak kandungnya yang dianggap tidak wajar. Anaknya berinisial DAS (3) meninggal di RSUD Ambarawa setelah mendapatkan perawatan medis secara intensi di ICU RSUD Ambarawa.

Berdasarkan pemeriksaan medis, pada tubuh anak tersebut terdapat luka memar di tangan, perut dan punggung. Atas dasar itu, Anton melapor ke polisi dan kasua ini masih dalam penyelidikan Polsek Ambarawa.

Kasubbag Humas Polres Semarang Iptu Budi Supraptono menjelaskan, pelapor melaporkan kasus kekerasan terhadap anak ini ke Polsek Ambarawa pada 11 Oktober 2019 sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kasus ini berawal ketika pelapor mendapat kabar anak kandungnya sakit dan dirawat di RSUD Ambarawa pada pada 11 Oktober 2019 sekitar pukul 18.00 WIB. Selanjutnya pelapor datang ke rumah sakit dan mendapati anaknya berada di ICU dalam kondisi tidak sadar dan mengalami luka pada tangan, perut dan punggung," katanya, Minggu (13/10/2019).

Melihat kondisi anaknya seperti itu, pelapor lantas melaporkan hal itu ke Polsek Ambarawa. Pelapor curiga anak kandungnya yang selama ini tinggal bersama ibunya Dewi Susanti (25) yang tidak tinggal satu rumah dengan dirinya telah mengalami kekerasan.

Pelapor dengan isterinya dalam proses cerai dan mereka tidak tinggal satu rumah. "Kasus ini masih dalam proses penyelidikan," kata Iptu Budi.

Sementara itu, informasi yang dihimpun SINDOnews menyebutkan, pada Minggu (13/10/2019), polisi melakukan autopsi jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Setelah diautopsi jenazah dibawa ke rumah duka di Dusun Kenongo RT 02/RW 05, Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.