PLTSa Putri Cempo Solo, Tumpuan Solusi Atasi Persoalan Sampah

Minggu, 13 Oktober 2019 - 11:00 WIB
PLTSa Putri Cempo Solo, Tumpuan Solusi Atasi Persoalan Sampah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) saat meninjau proyek PLTSa Putri Cempo Solo. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres menjadi harapan solusi atas persoalan pengelolaan sampah di Kota Solo. Timbunan sampah sekitar 1,6 juta ton di TPA Putri Cempo serta sampah harian yang hampir mencapai 400 ton, bakal diolah menjadi energi listrik.

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Elan Syuherlan, kontraktor pelaksana proyek PLTSa Putri Cempo mengatakan, Pemkot Solo dan investor tetap berencana memulai seremonial pembangunan konstruksi PLTSa pada 23 Oktober mendatang. Setelah groundbreaking, pembangunan konstruksi mulai November.

"Kami akan kerjakan pembangunannya bertahap. Lahan yang sudah siap dikerjakan saja dulu biar cepat," kata Erlan Syuherlan, Minggu (13/10/2019).

Jika butuh lahan tambahan, maka nanti bisa pakai lahan di sebelahnya. Lahan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi listrik yang berada dekat di jalur utama TPA Putri Cempo sudah siap. Problem pendanaan yang semula dihadapi investor diklaim sudah beres. Konsorsium perusahaan pengelola sampah TPA dan operator PLTSa telah menjalin kerja sama dengan China Construction Bank (CCB) Indonesia.

Dalam tahap pertama pembangunan PLTSa, kreditur akan mengucurkan dana pinjaman sekitar USD16 juta. Adapun total kebutuhan dana proyek berkisar USD23 juta. Uji coba membuktikan proyek pengolahan sampah jadi briket, yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik telah berjalan. PLTSa Putri Cempo diharapkan bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas 5 Megawatt.

Pembangunan PLTSa Putri Cempo ditargetkan rampung paling lambat September 2021, dan bisa menyambung ke PLN. Dalam sehari, sebanyak 450 ton sampah bisa diolah menjadi listrik.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) optimistis groundbreaking proyek PLTSa tidak molor. "Tanggal 23 Oktober groundbreaking, targetnya 2021 bisa commisioning," kata Rudy.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, selain menghasilkan energi listrik, keberadaan PLTSa Putri Cempo menjadi solusi problem persoalan sampah. Gubernur optimistis wilayahnya siap mengatasi problem sampah dan menuju waste to energy. Selain di Solo, terdapat pengolahan sampah di Semarang menjadi gas metan, dan Cilacap menjadi briket. "Presiden sangat konsen betul mengenai penanganan sampah," kata Ganjar.

Nantinya, apa yang dilakukan di tiga lokasi ini akan ditularkan di sejumlah daerah lain. Presiden telah meminta PLN untuk membeli listrik dari olahan sampah. PLN tinggal membeli karena nonnegosiable dan single tarif.

"Artinya satu dan tidak bisa ditawar, karena tidak menjual setrum, namun mengelola sampah. Memang kalau bicara ekonomi tidak menarik, tapi kita harus membereskan ini," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2654 seconds (0.1#10.140)