Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
1.572 Pesilat Bertarung di Semarang Pencak Silat Open Championship
Dua pesilat perempuan sedang bertanding pada Semarang Pencak Silat Open Championship 2019 di GOR Satria Semarang, Minggu (13/10/2019). FOTO/YOUTUBE
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 1.572 pesilat dari usia dini tingkat SD, praremaja (SMP), remaja (SMA), hingga dewasa (perguruan tinggi) berlaga di Semarang Pencak Silat Open Championship di GOR Satria, Semarang Jumat-Minggu (11-13/10/2019).
Menurut ketua panitia, Siswoyo, mayoritas pesilat datang dari berbagai sekolah dan perguruan silat di Jawa Tengah. Namun ada juga rombongan dari Tasikmalaya, Cirebon, Jawa Barat dan juga Magetan, Kediri, Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan, Jawa Timur.
Dia menjelaskan, tujuan kejuaraan terbuka ini adalah untuk menjadi ajang bertanding bagi para pecinta bela diri asli Indonesia, pencak silat.
"Tujuan lainnya adalah menjadikan silat sebagai bela diri yang digemari di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan cara itu maka warisan budaya asli Indonesia ini akan tetap lestari dan makin berkembang," kata Siswoyo dalam siaran pers, Minggu (13/10/2019).
Untuk nomor yang dipertandingkan adalah nomor tanding laga dan nomor seni tunggal. "Para pesilat berlaga di empat arena yang menggunakan bantuan teknologi informasi terkini sehingga para penonton bisa melihat perolehan angka dari detik ke detik hasil dari tendangan, pukulan, hingga teknik jatuhan yang dilancarkan pesilat," katanya.
Menurut ketua panitia, Siswoyo, mayoritas pesilat datang dari berbagai sekolah dan perguruan silat di Jawa Tengah. Namun ada juga rombongan dari Tasikmalaya, Cirebon, Jawa Barat dan juga Magetan, Kediri, Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan, Jawa Timur.
Dia menjelaskan, tujuan kejuaraan terbuka ini adalah untuk menjadi ajang bertanding bagi para pecinta bela diri asli Indonesia, pencak silat.
"Tujuan lainnya adalah menjadikan silat sebagai bela diri yang digemari di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan cara itu maka warisan budaya asli Indonesia ini akan tetap lestari dan makin berkembang," kata Siswoyo dalam siaran pers, Minggu (13/10/2019).
Untuk nomor yang dipertandingkan adalah nomor tanding laga dan nomor seni tunggal. "Para pesilat berlaga di empat arena yang menggunakan bantuan teknologi informasi terkini sehingga para penonton bisa melihat perolehan angka dari detik ke detik hasil dari tendangan, pukulan, hingga teknik jatuhan yang dilancarkan pesilat," katanya.
(amm)
Explore More