Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Perikanan Indonesia di Masa Depan Hadapi Tiga Tantangan
Ketua Umum DPD Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu), Abdul Kadir Karding mengungkapkan ada tiga tantangan yang harus dihadapi perikanan Indonesia di masa depan. Ilustrasi
A
A
A
SEMARANG - Ketua Umum DPD Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu), Abdul Kadir Karding mengungkapkan ada tiga tantangan yang harus dihadapi perikanan Indonesia di masa depan.
Ke tiga tantangan tersebut adalah membuat kebijakan yang lebih kondusif, mengikis paradigma daratan, dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya perikanan di negara kepulauan.
“Tantangannya adalah membuat kebijakan yang lebih kondusif. Jadi kebijakan perikanan ini harus kondusif untuk tumbuhnya perikanan. Kemudian, karena kita kultur daratan walaupun kita negara kepulauan namun orang paradigmanya daratan. Dan, publik belum memahami pentingnya perikanan di negara kepulauan."
"Sebenarnya ini bisa jadi kekuatan besar. Jadi itu tantangan atau image yang harus kita buktikan,” kata Abdul Kadir Karding seusai menghadiri Tasyakuran Dies Natalis Perikanan ke-51 di Auditorium FPIK Undip Tembalang, Semarang, Jumat (11/10/2019).
“Makanya policy (kebijakan) dalam pengurusan perizinan, investasi, membuka lahan, merivitalisasi tambak dan lain sebagainya harus diperbaiki,” katanya.
Karena itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya berharap antarmahasiswa, dosen, alumni perikanan dan kelautan Undip saling bekerjasama dan kompak dalam membenahi sistem.
Tak kalah penting menurutnya adalah mampu menangkap visi besar dan beberapa peluang dimana poros Indonesia sebagai poros maritim. “Ini sebenarnya bukan jargon, tapi potensi yang harus kita tangkap."
"Kemudian, isu-isu perikanan ke depan tak lepas dari persoalan ekologi. Karena itu, kita harus menangkap itu dan mampu menggabungkan antara potensi yang besar menjadi kekuatan kekuatan ekonomi masyarakat, tapi juga menjaga kesinambungan terutama alam,” terang mantan anggota Komisi VII DPR RI ini
Di sisi lain, pihaknya juga mengajak mahasiswa dan Kerapu untuk menunjukkan kembali industri perikanan terutama budidaya. “Karena (budidaya) ini bisa banyak menolong secara ekonomi sekaligus juga sisi ketersediaan pakan sehat. Itu sangat penting dan berarti,” pungkasnya.
Ke tiga tantangan tersebut adalah membuat kebijakan yang lebih kondusif, mengikis paradigma daratan, dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya perikanan di negara kepulauan.
“Tantangannya adalah membuat kebijakan yang lebih kondusif. Jadi kebijakan perikanan ini harus kondusif untuk tumbuhnya perikanan. Kemudian, karena kita kultur daratan walaupun kita negara kepulauan namun orang paradigmanya daratan. Dan, publik belum memahami pentingnya perikanan di negara kepulauan."
"Sebenarnya ini bisa jadi kekuatan besar. Jadi itu tantangan atau image yang harus kita buktikan,” kata Abdul Kadir Karding seusai menghadiri Tasyakuran Dies Natalis Perikanan ke-51 di Auditorium FPIK Undip Tembalang, Semarang, Jumat (11/10/2019).
“Makanya policy (kebijakan) dalam pengurusan perizinan, investasi, membuka lahan, merivitalisasi tambak dan lain sebagainya harus diperbaiki,” katanya.
Karena itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya berharap antarmahasiswa, dosen, alumni perikanan dan kelautan Undip saling bekerjasama dan kompak dalam membenahi sistem.
Tak kalah penting menurutnya adalah mampu menangkap visi besar dan beberapa peluang dimana poros Indonesia sebagai poros maritim. “Ini sebenarnya bukan jargon, tapi potensi yang harus kita tangkap."
"Kemudian, isu-isu perikanan ke depan tak lepas dari persoalan ekologi. Karena itu, kita harus menangkap itu dan mampu menggabungkan antara potensi yang besar menjadi kekuatan kekuatan ekonomi masyarakat, tapi juga menjaga kesinambungan terutama alam,” terang mantan anggota Komisi VII DPR RI ini
Di sisi lain, pihaknya juga mengajak mahasiswa dan Kerapu untuk menunjukkan kembali industri perikanan terutama budidaya. “Karena (budidaya) ini bisa banyak menolong secara ekonomi sekaligus juga sisi ketersediaan pakan sehat. Itu sangat penting dan berarti,” pungkasnya.
(mif)
Explore More