Antisipasi Narkoba, Puluhan Pegawai Rutan Salatiga Jalani Tes Urin

SALATIGA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Salatiga bersama Sat Resnarkoba Polres Salatiga melakukan tes urin terhadap sebanyak 54 pegawai Rutan yang terdiri dari 31 pria dan 12 wanita, Jumat (11/10/2019). Hasilnya, semua pegawai Rutan dinyatakan negatif narkotika dan obat-obatan terlarang.

Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga Hero Sulistiyono mengatakan, pemeriksaan urin terhadap pegawai Rutan ini digelar dalam rangka Hari Dharma Karya Dika ke - 74. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan Rutan Kelas II B Salatiga yang bersih dan bebas dari narkotika. "Disamping itu juga untuk mencegah adanya pengendalian maupun penyalahgunaaan narkoba di lingkungan Rutan," katanya.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Salatiga AKP Anak Agung Gede Oka mengatakan, sebagai petugas pembina warga binaan diharapkan petugas Rutan Salatiga tidak ada yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

"Dari hasil pengungkapan ungkap kasus, banyak kasus narkoba yang melibatkan warga binaan yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan. Ini menunjukkan masih adanya kelemahan sistem yang ada di lembaga tersebut. Untuk itu, dengan niat hati yang paling dalam untuk menghindari narkoba," ujarnya.

Menurut dia, peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia sudah darurat narkoba.

"Mari kita bersama-sama berantas narkoba. Ini harus kita lakukan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan keluarga. Apalagi yang paling banyak terjerat narkoba adalah kalangan produktif atau generasi muda," tandasnya.

Paurkes Polres Salatiga Iptu Mulyadi menjelaskan, pelaksaan tes urin dilakukan dengan menggunakan alat testkip. Ini untuk mendeteksi adanya kandungan narkoba dari berbagai jenis antara lain, ganja, sabu, extacy, morfin dan obat terlarang lainnya. "Pemeriksaan kami lakukan secara profesional transparan dan akuntabel. Hasilnya, petugas Rutan Salatiga bersih dari narkoba," pungkasnya.