Wiranto Dipindah ke Ruang ICU RSPAD Usai 3 Jam Jalani Operasi

Kamis, 10 Oktober 2019 - 23:18 WIB
Wiranto Dipindah ke Ruang ICU RSPAD Usai 3 Jam Jalani Operasi
Menko Polhukam Wiranto.Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto dipindahkan ke Ruang ICU RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Sebelumnya Wiranto menjalani proses operasi selama tiga jam.

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung mengatakan, setelah menjalani serangkaian operasi, Menko Polhulam Wiranto butuh istirahat dan kondisinya harus distabilkan.

"Rekan-rekan sekalian tadi saya berbicara langsung dengan dokter Terawan yang menangani secara langsung proses operasi yang berjalan 3 jam. Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik dan Pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi dan beliau sekarang menempati Ruang ICU," kata Pramono di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Mengenai kondisi terakhir Wiranto secara medis, Pramono enggan memberikan komentar. Namun dia yakin bahwa tim dokter yang menangani Menko Polhukam Wiranto bekerja dengan baik dan profesional.

"Kondisinya secara resmi tentunya lebih baik pihak rumah sakit yang akan menyampaikan," ujarnya.

Selanjutnya Pramono meminta kesediaan rakyat Indonesia untuk memberikan doa bagi kesembuhan dan kesehatan Menko Polhukam Wiranto yang tengah mendapatkan perawatan di ruang ICU RSPAD Gatot Subroto.

"Tetapi yang jelas dari proses operasi tiga jam berjalan dengan baik. Kita doakan bersama mudah-mudahan Pak Wiranto segera sehat kembali. Saya tadi juga melihat langsung beliau setelah operasi dibawa ke ICU dan penanganannya oleh rumah sakit sangat baik sekali," ucapnya.

Penusukan Wiranto dari Kelompok JAD Bekasi

Sementara itu, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) memastikan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Bekasi yakni, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara.

"Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya jaringan JAD Bekasi," ungkap BG di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019)

BG mengatakan, telah mengawasi Abu Rara sejak lama dan dia sering berpindah-pindah lokasi sehingga menyulitkan untuk melakukan pengawasan.

"Kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan yang lalu. Pelaku pindah dari Kediri ke Bogor, kemudian dari Bogor pindah ke Menes karena cerai dengan istri pertama. Di Menes dia menikah lagi dan memang sel-sel seperti ini cukup banyak," ujarnya.

BG menuturkan, belum bisa memastikan apakah Abu Rara juga hendak merencanakan aksi lain dengan menggunakan bom. Yang pasti, lanjut BG, menjelang pelantikan Prseiden dan Wakil Presiden aksi teror semacam itu kerap muncul dan terjadi, mengincar siapapun.

"Belum pada tahapan bom tapi pola-pola seperti itu bisa juga dengan pisau senjata," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6576 seconds (0.1#10.140)