Belasan Rumah Retak, Warga Tuntut Proyek Apartemen Dihentikan

Kamis, 10 Oktober 2019 - 19:17 WIB
Belasan Rumah Retak, Warga Tuntut Proyek Apartemen Dihentikan
Warga Ngentak, Caturtunggal, Depok, Sleman melakukan aksi menuntut penghentikan dan evaluasi pembangunan apartemen di daerah mereka, Kamis (10/10/2019) sore. FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Warga Ngentak, Caturtunggal, Depok, Sleman melakukan aksi damai di lokasi pembangunan apartemen di daerah mereka, Kamis (10/10/2019) sore. Para warga menuntut agar pembangunan apartemen itu dihentikan dan dievaluasi. Warga menyebut akibat pembangunan itu banyak rumah warga yang rusak, menimbulkan debu dan kebisingan.

Ketua RT 07, Ngentak, Caturtunggal, Depok, Sleman, Budi Susilo,59, mengatakan, pembangunan konstruksi apartemen itu menyebabkan belasan
rumah retak. Ini lantaran adanya getaran yang besar saat proses pemancangan tiang pancang. Bukan itu saja, kegiatan tersebut juga
menimbulkan debu dan pengerjannya sampai malam, sehingga menganggu keamanan dan kenyamanan warga.

"Ada dampak seperti itu tidak boleh diteruskan. Harus ada suatu pembicaraan yang jelas. Tuntas harus sampai semua lapisan warga
masyarakat mengerti dan sepakat. Kami juga menuntut kepada instansi yang berwenang untuk menghentikan dan mengevaluasi proyek pembangunan apartemen yang berdampak kepada masyarakat sekitar itu," tandasnya.

Warga Ngentak lainnya, Ratna Rusmarini Dewi, 46, mengatakan, akibat pembangunan kontruksi apartemen menyebabkan dinding rumahnya retak karena getaran saat proses pemancangan tiang. Selain itu waktu melakukan melakukan pemancangan tiang juga tidak ada pemberitahuan
kepada warga. "Karena itu kami di sini meminta pertanggungjawaban pengembang," terangnya.

Perwakilan pengembang aparteman bagian legal, Martinus mengatakan akan bertanggungjawab dengan memberikan kompensasi akibat dampak yang ditimbulkan dari proyek pembangunan apartemen tersebut. Namun begitu karena pimpinannya tidak ada ditempat untuk realisasinya belum mengetahui waktunya.

“Untuk kompensasi tergantung dari perusahaan. Kami akan segera menghubungi warga untuk ini. Yang jelas, kami ingin merangkul warga
untuk bersama-sama saling menguntungkan,” ungkapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0801 seconds (0.1#10.140)