PBNU Minta Penusukan ke Wiranto Tak Dikaitkan dengan Islam

Kamis, 10 Oktober 2019 - 17:33 WIB
PBNU Minta Penusukan ke Wiranto Tak Dikaitkan dengan Islam
Menko Polhukam Wiranto terluka di bagian perut sebelah kiri. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua PBNU Robikin Emhas menyebut penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Kamis (10/10/2019) adalah perbuatan yang tidak beradab.

Menurut Robikin, apapun motif dan alasannya, penyerangan terhadap Wiranto tidak bisa dibenarkan. "Toh semua tahu, Pak Wiranto selaku Menko Polhukam merupakan pengemban amanah di bidang keamanan negara. Sehingga yang diserang adalah simbol negara. Itu artinya, yang diserang hakikatnya adalah keamanan negara, keamanan masyarakat," tutur Robikin.

Menurutnya, segala macam tindakan kekerasan bukan merupakan ajaran. Oleh karena itu, jangan ada yang mengaitkan dengan agama. "Jangan ada yang mengaitkan dengan Islam. Karena Islam adalah agama damai, rahmat bagi alam semesta, rahmatan lil alamin," urainya.

Dikatakan Robikin, Islam mengutuk segala bentuk kekerasan. Bahkan tidak ada satupun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam mencapai tujuan. Untuk itu saya mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

"Mari kita mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini. Hati-hati mencari referensi, mengambil guru. Jangan berguru pada media sosial dan kelompok eksklusif. Cari lembaga pendidikan yang sudah terbukti mengajarkan nilai-nilai agama yang moderat dan toleran. Di sana banyak ulama dan kiai. Jangan memilih guru hanya dengan melihat berapa banyak follower akun media sosialnya," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9449 seconds (0.1#10.140)