Festival Kostum Karnaval Batik Pekalongan Berlangsung Meriah

Selasa, 08 Oktober 2019 - 18:37 WIB
Festival Kostum Karnaval Batik Pekalongan Berlangsung Meriah
Festival Kostum Karnaval Batik Pekalongan yang mengusung tema Biodata Laut menjadi dayak tarik masyarakat. FOTO/IST
A A A
PEKALONGAN - Kota Pekalongan sebagai Jejaring Kota Kreatif Dunia terus berupaya menampilkan kreativitas di bidang batik. Salah satu event tahunan dalam memperingati Pekan Batik Nasional (PBN) adalah Festival Kostum Karnaval Batik dengan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Tahun 2019 ini, karnaval batik mengusung tema Biodata Laut yang dipadukan dengan ornament batik khas Pekalongan sukses memukau masyarakat Kota Pekalongan yang rela memadati Kawasan Stadion Hoegeng dan Kawasan Budaya Jetayu setempat, Minggu (6/10/2019).

Iring-iringan peserta pawai karnaval kostum batik berkumpul di titik start Stadion Hoegeng menuju Jalan Kemakmuran dan Finish di Kawasan Budata Jetayu Jalan Diponegoro. Ratusan peserta karnaval batik ini terdiri dari siswa SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA OPD dan umum. Antusias para penonton pun tidak kalah meriah tatkala menyaksikan pawai karnaval tersebut.

Mereka rela berdesak-desakan meskipun cuaca panas agar bisa menonton gelaran event besar tahunan tersebut. Karnaval juga diramaikan dengan berbagai penampilan kelompok-kelompok seni budaya seperti marching band, barongsai, reog , dan penampilan lainnya.

Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE mengungkapkan bahwa batik sebagai sebuah produk seni telah diakui oleh masyarakat Internasional yang memiliki keindahan dan kemewahan sehingga batik menjadi kebanggaan Kota Pekalongan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tanggal 2 Oktober 2009, batik mendapat pengakuan Internasional dari UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia, sehingga Pemerintah Republik Indonesia menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

“Kota Pekalongan meraih predikat sebagai Kota Kreatif Dunia pada tahun 2014 lalu, sehingga Kota Pekalongan tercinta kita ini, memperoleh gelar The World City of Batik atau Kota Batik Dunia,” kata Saelany.

“ Jika pada tahun-tahun lalu batik dianggap hanya sebagai pakaian resmi, namun sekarang anggapan itu sudah mulai hilang. Batik tidak saja sebagai pakaian resmi, seragam maupun pakaian santai namun batik juga bisa juga dipakai sebagai material dalam kostum carnival,” katanya.

Menurutnya dengan warna warni kostum batik karnival mengusung Sesonderan/gemerlap Sekar Jagad dengan sub tema Flora Fauna Laut akan ditampilkan secara utuh dan menarik yang akan memberikan euforia tersendiri bagi para pecinta karnival.

“Melalui Pekalongan Batik Carnival ini, kita akan menyaksikan berbagai macam model batik dari zaman ke zaman dengan segala bentuk dan ragamnya sesuai dengan kreasi dan dinamisasi para desainer dan para pencinta seni batik."

"Segala bentuk kreasi dan dinamisasi tersebut, telah kita saksikan tadi dan diharapkan melalui Karnaval Batik ini akan bisa menjadi magnet untuk meningkatkan atau mendongkrak kunjungan wisatawan tidak hanya lokal namun juga wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0964 seconds (0.1#10.140)