Wayang Khas Keraton Yogyakarta Meriahkan HUT ke-263 Kota Yogya

Senin, 07 Oktober 2019 - 23:31 WIB
Wayang Khas Keraton Yogyakarta Meriahkan HUT ke-263 Kota Yogya
Gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) dalam puncak UT Kota Yogyakarta ke - 263. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Puncak peringatan HUT Kota Yogyakarta ke - 263 benar benar meriah. Dengan menggelar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) masyarakat disuguhi kreasi wayang milik Keraton Yogyakarta yang dikenal dengan Wayang Kapi-Kapi.

Usai sholat Magrib ribuan warga tumplek di jalan Margo Utomo yang juga dikenal dengan Jalan Mamgkubumi atau di sisi selatan Tugu Pal Yogyakarta.

Salah satu tim kreatif dalam WJNC, KPH Notonegoro menjelaskan Wayang Kapi-Kapi merupakan wayang milik Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang masih kurang dikenal di masyarakat. Kapi-Kapi merupakan bagian dari wanara atau pasukan kera yang semuanya berperan dalam perang dengan Alengka.

"Karakter wayang ini unik, lantaran memiliki bentuk perpaduan bagian tubuh hewan yang merepresenrasikan kehidupan di dunia," terangnya kepada wartawan Senin (7/9/2019).

Dijelaskannya, dipilihnya Wayang Kapi-Kapi dilatarbelakangi oleh keresahan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang merasa generasi saat ini tidak lagi mengenal Kapi-Kapi. Untuk itu dalam ajang WJNC ini dijadikan upaya mendekatkan dan melestarikan budaya asli Yogyakarta ini kepada masyarakat.

"Wayang Kapi-Kapi memiliki makna filosofis yang mengajarkan kita untuk saling mengayomi meskipun memiliki pribadi yang berbeda, ini seperti pentingnya toleransi," ungkapnya.

Dalam WJCN ini sebanyak 14 karakter Wayang Kapi-Kapi ditampilkan. Di antaranya adalah wayang Kapi Kingkin, Jaya Harima, Kapi Wraha, Kapi Warjita, Kapi Jaya Anala, Kapi Satabali, Kapi Liman Dhesthi, Kapi Premujabahu, Kapi Sembawa, Kapi Cocak Rawun, Kapi Endrajanu, Kapi Widagsi, Kapi Jaya Arina dan Kapi Trewilun.

Setiap tokoh wayang memiliki bentuk dan karakter sendiri sendiri. KPH Notonegoro menyontohkan Kapi Kingkin yang digambarkan perpaduan antara kepiting dan kera. Kapi ini merupakan ciptaan Sang Hyang Baruna, dia memiliki andil besar dalam menyelamatkan proses pembangunan jembatan menuju Negara Alengka.

Kapi Sembawa digambarkan berbadan dan berekor kera, tali berkepala singa. Dia bertugas memberi semangat berperang bagi para prajurit kera. "Semua memiliki karakter berbeda serta memiliki tugas berbeda juga," bebernya.

Dilanjutkannya, pesan moral yang disampaikan dalam wayang Kapi-Kapi adalah perbedaan perbedaan serta adanya kaum. minoritas namun tetap bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, peringatan hari jadi kota Yogyakarta ke-263 ini merupakan tonggak harapan dan semangat atas kebaikan yang sedang dan akan terus lestari sampai kapanpun.

"Dengan segala rasa bahagia dan penuh optimisme atas apa yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Saling mengisi dan melengkapi untuk menyongsong ruang hidup yang diharapkan," ungkapnya.

Dia yakin, event ini memberikan manfaat besar bagi segala aspek di kota Yogyakarta. Salah satunya aspek pariwisata. "Hal ini ditandai dengan lonjakan tingkat hunian hotel, demikian pula bermanfaat bagi peningkatan aspek ekonomi riil masyarakat agar lebih berkembang, maju dan mandiri," ujarnya.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutanyya mengatakan Yogyakarta adalah rumah bagi seluruh bangsa Indonesia, sehingga layak disebut sebagai miniatur-nya Indonesia. Kebhinekaan bagi Yogyakarta adalah tradisi.

"Di Yogyakarta Kraton, Kampung dan Kampus bisa mensinergikan potensi masyarakat dalam jalinan yang harmonis dan menyejahterakan. Sinergitas antara pengemban amanah budaya, masyarakat dan kaum intelektual bisa terjadi dengan cair, dimana saja dan kapan saja tanpa memerlukan sebuah rekayasa sosial, "ulasnya.

Begitu juga dengan pengejawantahkan sintesa Golong Gilig, yaitu meleburnya nilai kesatuan antara pemimpin dengan rakyatnya, juga sinergitas antar elemen masyarakat, dan harmonisasi antar golongan yang terjadi secara alami. "Dalam usianya yang tidak lagi muda, Kota Yogyakarta diharapkan akan selalu berkembang sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya, sekaligus Kota Wisata," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6658 seconds (0.1#10.140)