Jitet Kustana, Kartunis Peraih 180 Penghargaan Internasional

Selasa, 22 Januari 2019 - 22:20 WIB
Jitet Kustana, Kartunis Peraih 180 Penghargaan Internasional
Direktur dan Pendiri Leprid Paulus Pangka memberikan penghargaan kepada kartunis Semarang, Jitet Kustana di rumah Jalan Candi Penataran 12, Kalipancur, Ngaliyan, Semarang, Selasa (22/1/2019). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Prestasi luar biasa dan membanggakan diraih Jitet Kustana di bidang seni kartun. Warga Penataran Utara 12 Rt 6 Rw 12 Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Semarang itu mendapatkan apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia (Leprid) atas raihan penghargaan internasional terbanyak. Setidaknya selama berkarya di jagat seni kartun, Jitet telah mendapatkan total 180 penghargaan internasional.

Tentu, apreasiasi dari Leprid berupa piagam dan kalungan medali menjadi kado istimewa bagi Jitet sebelum berangkat ke Benua Eropa. Ya, di sana Jitet akan memamerkan karya-karyanya dalam acara Exhibitions European Cartoon Center di Kruishoutem-Belgium pada 27 Januari mendatang.

“Saya berterima kasih atas penghargaan ini. Tentu akan menjadi motivasi bagi saya dan generasi-generasi penerus seni kartun untuk terus berkarya,” ucap Jitet seusai menerima penghargaan dari Leprid di Semarang, Selasa (22/1/2019).

Terkait pameran di Belgia, dia menceritakan bahwa pihak panitia telah meminta hasil karyanya untuk diseleksi. Untuk keperluan pameran, dirinya telah mengirimkan sebanyak 147 hasil karya yang pernah menjadi juara di beberapa negara.

“Dari panitia telah meminta hasil karya saya untuk dikirimkan ke panitia di Belgia,” katanya. Jitet mengungkapkan bahwa undangan berpameran di Belgia bermula ketika ia mendapat email dari manajemen ECC. Melalui email itu, pengelola European Cartoon Center (ECC) memintanya untuk mengirimkan sejumlah karyanya.

Untuk diketahui, ECC merupakan pusat kartun di Eropa yang dibuka pada tahun 2007 lalu. Tempat ini digadang menjadi surga bagi kartun, rumah bagi kartunis dan penggemar kartun. Selain menyelenggarakan kontes dua tahunan Euro Kartoenale, ECC juga membuka ruang untuk pameran tunggal, kuliah dan kegiatan yang relevan dengan seni kartun.

“Sebagian besar karya yang dipamerkan di Eropa nantinya merupakan karya yang pernah memperoleh penghargaan internasional selama ini,” ungkapnya. Dalam pameran tersebut, Jitet akan berduet dengan kartunis asal Portugal, Cristina Sampaio. Dia juga terlibat dalam penjurian Euro Kartoenale bertemakan “The Wall”.

Jitet yang belajar karikatur secara otodidak seringkali mengirimkan hasil karyanya ke luar negeri, sehingga banyak karyanya yang mendapat predikat sebagai pemenang mulai dari juara satu sampai dua dan tiga.

“Maksudnya setiap mendapatkan predikat pemenang selalu berkesan karena kartun di luar negeri itu sangat dihargai dan jumlah hasil karyanya sampai saat ini berjumlah 182 karya yang dikirim keluar negeri dengan hasil yang sangat memuaskan,” tandasnya.

Menurutnya, dengan mengirimkan karikatur ke luar negeri itu bisa menang tingkatannya artinya sejajar pemikirannya. Namun bukan masalah menang dan kalah, tetapi tingkat gagasannya terjangkau orang Indonesia. “Kalau untuk luar negerinya, yang pernah saya ikuti diantaranya di Turki, Itali, Jepang, Belgia, Polandia, Kroasia, dan Jerman,” sebutnya.

Sementara, Direktur dan Pendiri Leprid Paulus Pangka pihaknya mengapresiasi hasil karya Jitet ini karena sangat menginspirasi dan membanggakan bagi prestasi anak bangsa di tingkat dunia, sehingga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda selanjutnya.

“Karena itu, Leprid memberikan penghargaan kepada Jitet Kustana karena telah mengukir prestasi luar biasa di bidang Seni Kartun,” ujar Paulus Pangka. “Hingga saat ini, Jitet telah mendapatkan 180 penghargaan internasional,” jelasnya.

Menurutnya, yang istimewa dari Jitet adalah kecintaannya terhadap dunia kartun yang sudah di senanginya sejak duduk di bangku kelas 2 SD yang diawali dari senang menggambar yang kemudian dikembangkan secara outodidak sendiri secara mandiri.

“Jitet Kustana Memasuki dunia Kartun ini di mulai dari tahun 1998 hingga saat ini masih berkarya dan banyak mengikuti konteskontes international bahkan menjadi seorang juri di kontes International. Selain itu juga beliau ini adalah Pendiri Gold Pencil Indonesia,” jelas Paulus.

“Dengan keahlian yang dimilikinya dan dedikasinya selama ini di bidang seni kartun yang digelutinya maka tak heran jika banyak penghargaan International yang diraihnya,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8980 seconds (0.1#10.140)