Dukung Visit Batang 2022, Bupati Wihaji Prioritaskan Wisata Cagar Budaya

Senin, 07 Oktober 2019 - 16:39 WIB
Dukung Visit Batang 2022, Bupati Wihaji Prioritaskan Wisata Cagar Budaya
Bupati Batang Wihaji didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Achmas Thofik menyerahkan SK Benda Cagar Budaya kepada pelestari cagar budaya.
A A A
BATANG - Kabupaten Batang memiliki sejarah peradaban cukup tua, sehingga banyak peninggalan yang bisa dijadikan cagar budaya untuk mendukung tahun kunjungan wisata 2022 sebagai Heaven of Asia.

"Batang memiliki peninggalan peradaban dari Dinasri shailendra. Peninggalan tersebut akan kita inventarisir dan kemas dengan wisata," kata Bupati Batang Wihaji usai kegiatan pelestarian cagar budaya dan pemberian penghargaan kepada para pelestari budaya di Aula Kantor Bupati, Senin (7/10/2019).

Menurutnya, wisatawan mancanegara lebih senang dengan wisata budaya, sejarah, dan peradaban. Oleh karena itu, Pemkab Batang lebih memprioritaskan Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, untuk dikemas menjadi wisata budaya.

"Ada yang menarik dari Desa Silurah yakni peninggalan Patung Ganesa dan arca. Tidak kalah menariknya kultur masyarakat yang masih nguri-uri tradisi dan budaya lokal," tutur Wihaji.

Selain itu, penemuan candi di Cagar Budaya Balai Kambang, Kecamatan Gringsing, juga menjadi perhatian Pemkab Batang. Bupati akan berkordinasi dan bersinergi agar keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat dan bisa dijadikan wisata budaya peradaban.

Bupati mengakui masih banyak benda cagar budaya di wilayahnya yang belum mendapatkan tempat layak lantara keterbatasan keuangan pemkab. Hal inilah yang akan dicarikan solusinya. "Memang ada permasalahan tentang benda cagar budaya, yakni pembiayaan dan kewenangannya yang harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya," kata Wihaji.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Achmad Thofik mengatakan, ada 30 benda cagar budaya telah ditemukan di wilayahnya berupa batu, wajan raksasa, yoni, dan archa. Namun yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Bupati baru sebanyak 20 buah, sementara sisanya masih dalam proses kajian.

"Dari 20 cagar budaya yang sudah kita SK-kan, ada 5 orang sudah kita tetapkan sebagai pelestari karena sedikasinya melestarikan benda cagar budaya," kata Achmad Thofik.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang terus berkordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Dikbud Provinsi dalam mengkaji dan mempelajari temuan benda purbakala di Balai Kambang.

"Benda cagar budaya yang sudah kita temukan sebagian disimpan di Kantor Disdikbud dan ada yang disimpan oleh orang yang melestarikan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7440 seconds (0.1#10.140)