Pengadaan Gamelan Bagi Kelurahan Rencananya Dialihkan Untuk SMP

SOLO - Pemkot Solo berencana pengadaan alat musik gamelan yang semula untuk kelurahan dialihkan ke sekolah SMP. Alasannya, pemanfaatan gamelan di kelurahan yang telah memperoleh dinilai tidak efektif.

Kepala Dinas Kebudayaan Solo Kinkin Sultanul Hakim mengatakan, terdapat 23 kelurahan yang telah mendapatkan seperangkat gamelan. Namun pemanfaatannya dinilai tak efektif karena pemain gamelan rata-rata berusia lanjut dan tidak melakukan regenerasi. Selain itu, tidak ada biaya operasional selama menggelar latihan. “Memang tidak semua, tapi seringkali di kelurahan terkendala tidak adanya biaya operasional saat latihan, “ kata Kinkin Sultanul Hakim, Minggu (6/10/2019).

Persoalan lainnya adalah terkendala perawatan. Dari komunikasi dengan Komisi IV DPRD Solo terkait anggaran pengadaan gamelan, rencananya dialihkan untuk SMP. Hal itu sejalan dengan pemikiran Walikota Solo yang ingin generasi muda mengerti dan dapat memainkan seni tradisional, khususnya gamelan. Tahun 2020 pengadaan 12 atau 13 unit gamelan bakal diperuntukkan bagi SMP.


Hal ini sebagai upaya pembentukan karakter sejak dini melalui budaya. Sebenarnya, pengadaan gamelan di SMP sudah dilakukan pada tahun 2019. Ada empat unit gamelan yang diberikan untuk SMPN 5, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 25. Program akan berlanjut pada tahun 2020 dengan sejumlah penyesuaian. Salah satunya adalah bahan pembuatan gamelan serta anggaran yang dibutuhkan.

Jika tahun 2019 bahannya tembaga dengan harga satu unit sekitar Rp300 juta, tahun depan akan dipilih bahan kuningan dengan harganya Rp200 juta. “Kualitas suara sama, untuk SMP tidak perlu menyewa pelatih karena masing-masing sekolah punya guru kesenian yang ahli karawitan dan tari,” kata Kinkin. Harapannya, setelah diberi seperangkat gamelan, siswa SMP dapat tampil dalam berbagai event di Kota Solo.