Janda Dua Anak Penderita Kanker Rongga Mulut Butuh Bantuan

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 19:35 WIB
Janda Dua Anak Penderita Kanker Rongga Mulut Butuh Bantuan
Dokter di Rumah Sakit Soewondo sedang mengobservasi warga Kendal penderita kanker rongga mulut. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Seorang warga Dusun Pikatan RT 8/RW 4 Desa Tlogopayung, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Aspiah (32) menderita kanker rongga mulut atau maksila stadium empat. Lantaran tidak memiliki biaya, janda beranak dua tersebut hanya mendapat perawatan seadanya selama 7 bulan terakhir.

Kanker maksila menyebabkan rongga mulut Aspiah semakin besar. Bahkan kini sudah pecah hingga mengeluarkan darah. Badannya kurus karena tidak bisa makan, hanya bisa minum teh manis dan susu sebagai asupan gizi. Itu pun harus dituangkan langsung ke mulutnya yang tidak bisa menutup.

Kakak ipar Aspiah, Sunardi mengatakan, penyakit yang diderita adiknya sejak tujuh bulan silam. Awalnya ada benjolan kecil di pipi. Keluarga mengira Aspiah terserang amandel tapi diambil dagingnya untuk diperiksa di laboratorium, terdeteksi ada kanker rongga mulut.

Aspiah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tugu Semarang, tapi karena keterbatasan biaya dia tidak bisa melanjutkan pengobatan. Deritanya semakin panjang karena suami yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal dunia.

"Anak Aspiah kini diasuh nenek karena ibunya hanya bisa terbaring di tempat tidur," kata Sunardi, Jumat (4/10/2019).

Setelah tujuh bulan dirawat seadanya di rumahnya Aspiah akhirnya mendapat pertolongan. Sejumlah relawan membawanya ke Rumah Sakit Soewondo Kendal untuk mendapatkan perawatan intensif.

Humas Rumah Sakit dr Soewondo Kendal Muhammad Wibowo mengatakan, pihaknya akan memberikan pelayangan maksimal karena kanker yang diderita sudah akut dan pecah sehingga perlu penanganan khusus.

"Rencananya pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang setelah diobservasi oleh dokter di Rumah Sakit Soewondo," katanya.

Keluarga berharap ada donatur dan dermawan yang bisa menolong biaya perawatan mengingat pelayanan kesehatan gratis, tidak bisa menanggung seluruh biaya operasi pengangkatan kanker maksila ini.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6865 seconds (0.1#10.140)