Sriboga Flour Mill Dorong UKM Kue Berinovasi di Era Digital

Kamis, 03 Oktober 2019 - 21:30 WIB
Sriboga Flour Mill Dorong UKM Kue Berinovasi di Era Digital
Acara Sriboga Bakery & Pastries Fiesta yang yang digelar PT Sriboga Flour Mill di Solo, Kamis (3/10/2019). FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Sekitar 180 usaha kecil menengah (UKM) dan food start up mendapat pengetahuan berharga di acara Baking Demo bertajuk Sriboga Bakery & Pastries Fiesta yang digelar di Kota Solo, Kamis (3/10/2019). Mereka diberikan beragam inovasi membuat kue dan tehnik pemasaran di era digital.

Acara yang diselenggarakan PT Sriboga Flour Mill menampilkan beberapa chef. Diantaranya chef Bangun Budianto dari Sriboga Custumer Center (SCC) Yogyakarta, serta chef Rudi Nasrudin, dan Chef Roni dari SCC Semarang. “Sehingga mereka bisa mengenal aplikasi lebih dalam. Dengan adanya inovasi, mereka dapat lebih bersaing di pasaran,” kata Irfan Wahyudi, UKM Manager PT Sriboga Flour Mill.

Ragam aplikasi yang didemonstrasikan antara lain membuat Pao Telur Asin, Chicken Croissant Cheese, Cheese Bluder, Brownies Cheese, dan Klepon Cake. “Kami juga menghadirkan digital business speaker dari Google My Business untuk berbagi informasi terkait cara serta manfaat mendaftarkan usaha mereka di mesin pencari Google. Sehingga dapat lebih dilihat dan meningkatkan penjualan secara online,” tandasnya.

Chef Bangun Budianto mengatakan, UKM yang menjadi peserta selama ini merupakan binaan PT Sriboga Flour Mill. Mereka berasal dari berbagai wilayah eks Karisidenan Surakarta, seperti Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan bahkan juga terdapat UKM dari Pacitan. “Selain itu juga terdapat komunitas masak Langsung Enak Bengawan Solo yang merupakan komunitas terbesar di Indonesia,” ungkap Bangun.

Para UKM didorong untuk berinovasi karena rata rata masih membawa kultur yang lama. Bahkan sekarang di era digital, mereka mulai kalah dengan anak anak muda yang mulai menekuni usaha yang sama. “Dengan persaingan bisnis yang berbeda, maka polanya harus dirubah karena sekarang mulai menggunakan digital teknologi,” urainya.

Jangan sampai mereka gagap teknologi dan akhirnya tertinggal dalam persaingan bisnis. Untuk itu, pihaknya berupaya secara pelan pelan memberikan edukasi. Seperti banyak produk yang semula fresh dapat diubah menjadi frozen. Dengan demikian, produk dapat dikirim ke manapun karena tidak cepat basi. Para UKM didorong untuk memanfaatkan media sosial dalam pemasaran.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9067 seconds (0.1#10.140)