Pro Nin Block, Suplemen Pakan Ternak Ramah Lingkungan Temuan Dosen UGM

Kamis, 03 Oktober 2019 - 16:52 WIB
Pro Nin Block, Suplemen Pakan Ternak Ramah Lingkungan Temuan Dosen UGM
Sejumlah peternak sedang membuat suplemen pakan ternak Pro Non Block. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Lies Mira Yusiati berhasil membuat suplemen pakan ternak ramah lingkungan yang diberi nama Pro Nin Block. Suplemen ini diklaim bisa meningkatkan produktivitas ternak ruminansia (hewan yang memilik empat lambung, seperti sapi, kambing dan domba) serta menurunkan gas metan yang dihasilkan ternak. Gas metan sendiri menjadi satu di antara penyebab pemanasan global.

Prof Lies Mira Yusiati mengatakan pembuatan suplemen pakan ternak Pro Nin Block ini karena melihat dampak dari gas metan yang dihasilkan ternak ruminansia terhadap pemanasan global, seperti terjadinya perubahan iklim, kekeringan dan kebakaran hutan, termasuk pada penuruan produktivitas ternak itu sendiri. Sehingga dia mengembangkan teknologi tepat guna yang dapat mengatasi persoalan tersebut.

"Suplemen ini bukan hanya mampu menurunkan produksi gas metan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pada ternak ruminansia," kata Lies Mira Yusiaiti dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Kamis (3/10/2019).

Lies Mira Yusiati menjelaskan, suplemen Pro Nin Block mengandung tanin yang merupakan zat aktif dari tanaman untuk menghambat produksi metan pada ternak ruminansia. Tanin banyak terdapat di daun jati (Tectona grandis), kaliandra (Calliandra calothyrsus), dan mahoni (Swietenia mahagoni).

"Tanaman tersebut diolah supaya mudah digunakan dan diberikan pada ternak," katanya.

Pro Nin Block, Suplemen Pakan Ternak Ramah Lingkungan Temuan Dosen UGM


Menurut Lies, selain memberikan suplemen pakan ternak ramah lingkungan, edukasi kepada peternak tentang bagaimana menjalankan usaha dengan baik juga harus dlakukan. Sebab selama ini peternak masih menjalankan usahanya secara tradisional dan belum dikelola dengan baik lantaran kurangnya pengetahuan dan serapan teknologi.

"Padahal senyawa polutan yang dihasilkan ternak jika tidak dikelola dengan baik akan mencemari lingkungan. Karena itu teknologi tepat guna ini diharapkan dapat diterapkan oleh kelompok-kelompok ternak," katanya.

Lies mengaku telah mengimplimentasikan Pro Nin Block di kelompok ternak Pemuda Ayo Angon, Dusun Buyutan, Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul. Lies mengajak mereka untuk sadar bagaimana menjalankan peternakan ramah lingkungan sehingga tidak merugikan, tetapi justru memberikan keuntungan bagi peternak.

Koordinator Kelompok Ternak Pemuda Ayo Angon, Doni mengatakan, dengan adanya pendampingan yang dilakukan Prof Lies, maka para peternak dapat menambah wawasan soal manajemen peternakan, terutama penurunan metan, sehingga tidak merugikan bagi ternak dan lingkungan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9108 seconds (0.1#10.140)