Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran, Presiden Dijadwalkan Membatik Bersama 500 Pembatik

Rabu, 02 Oktober 2019 - 08:00 WIB
Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran, Presiden Dijadwalkan Membatik Bersama 500 Pembatik
Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran, Presiden Dijadwalkan Membatik Bersama 500 Pembatik. Ilustrasi
A A A
SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi dijadwalkan menghadiri acara Hari Batik Nasional 2019 di Istana Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10) hari ini. Presiden bersama Ibu Negara akan membatik bersama 500 pembatik sebagai symbol dimana batik itu dilahirkan.

Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2019 Diana Santosa mengatakan, Hari Batik Nasional bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik tradisional Indonesia. Sehingga pasar batik yang sedikit menurun dapat bangkit kembali. “Kegiatan juga sebagai symbol dukungan dan kecintaan pemerintah dan masyarakat terhadap batik Indonesia. Serta sebuah statemen bahwa batik adalah warisan budaya tak benda milik Indonesia,” kata Diana Santosa.

Dalam acara itu, Presiden bersama Yayasan Batik Indonesia akan meluncurkan Buku Batik Indonesia dalam bentuk buku saku dan e-book. Sehingga masyarakat dapat mempelajari pengetahuan umum tentang batik secara mudah. Buku juga akan dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality (AR) agar masyarakat dapat melakukan kegiatan interaktif pada saat membaca.

“Diharapkan dengan ini, pembelajaran batik dapat masuk kurikulum sekolah. Sehingga batik sebagai warisan budaya dapat terus ter-regenerasi,” tandasnya.

Pada sisi lain juga diharapkan meningkatkan semangat perajin batik untuk terus berkreasi dan berkembang guna kemajuan batik tanah air. Tak hanya itu, masyarakat dapat menikmati akses informasi yang mudah melalui www.yayasanbatikindonesia.id yang diluncurkan pada 24 September 2019. Serta buku batik Indonesia yang akan diluncurkan pada 2 Oktober.

Guna mempertahankan Pengakuan UNESCO untuk batik Indonesia yang ditetapkan 29 September 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. sebagai warisan budaya tak benda, diperlukan tindakan nyata untuk memenuhi komponen penilaian dari UNESCO. yaitu Preservasi, Edukasi dan Inspirasi kepada masyarakat terhadap aset yang dimiliki.

Yayasan Batik Indonesia bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mempertahankan pengakuan ini melalui rangkaian acara yang dijalankan yang pada tahun ini menjadi tahun ke-10 pengakuan UNESCO untuk Batik Indonesia.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7967 seconds (0.1#10.140)