Tahun 2018, Angka Kemiskinan di Sleman Turun 0,48%

Selasa, 22 Januari 2019 - 11:48 WIB
Tahun 2018, Angka Kemiskinan di Sleman Turun 0,48%
Kepala Bappeda Sleman Kunto Riyadi di depan forum konsultasi publik 2019 di aula Bappeda setempat, Senin 21 Januari 2019. Foto/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman mengklaim persentase angka kemiskinan di wilayahnya terus menurun dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2017 angka kemiskinan di Sleman 8,13% dari jumlah kepala keluarga (KK). Kemudian pada tahun 2018 menjadi 7,65% atau mengalami penurunan sebesar 0,48%.

Untuk mempertahankan prestasi tersebut, Pemkab Sleman terus melakukan upaya guna menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Diantaranya merealisasikan tema pembangunan 2020, yaitu dengan mengelar forum konsultasi publik 2019, di aula Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, Senin 21 Januari 2019.

Tema pembagunan Sleman 2020 yakni memantapkan potensi ekonomi lokal daerah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya. Sekda Sleman Sumadi mengatakan ada tiga kendala untuk mewujudkan tema tersebut, yaitu kemiskinan, daya saing ekonomi lokal dan ketimpangan wilayah.

Untuk itu kegiatan ini merupakan momen yang sangat strategis, terutama mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan rencana pelaksanaan pembangunan khususnya dalam penetapan prioritas pembangunan tahun 2020.

“Forum ini penting, terutama untuk mengatasi persoalan kemiskinan, pengangguran dan penciptaan pembangunan berkelanjutan,” kata Sumadi dalam kegiatan itu.

Menurut Sumadi inilah alasan mengapa dalam kegiatan ini para stakeholder diundang untuk duduk bersama menyusun rencana kerja yang pendekatannya berfokus pada pemanfaatan dan optimalisasi sumber daya kompetensi daerah dalam menggerakan perekonomian daerah.

“Saya harap melalui forum konsultasi publik ini dapat menjadi wadah bertukar pikiran bagi kita untuk mengurai kendala-kendala yang kita hadapi di tahun 2018 lalu,” terangnya.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Kunto Riyadi menambahkan hasil kegiatan forum konsultasi publik akan dipergunakan dalam penyempurnaan rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Sleman tahun 2020.

“Agar rancangan awal baik, maka harus kita konsultasikan pada masyarakat atau publik agar mendapat masukkan supaya rancangan tersebut mendekati sempurna. Rancangan awal tersebut kemudian menjadi rancangan RKPD yang menjadi acuan perencanaan musrenbang,” tambahnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0813 seconds (0.1#10.140)