Jelang Pelantikan Presiden, TNI Dekati Pelajar

Selasa, 01 Oktober 2019 - 16:40 WIB
Jelang Pelantikan Presiden, TNI Dekati Pelajar
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi di Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Selasa (1/10/2019). FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Maraknya ajakan terhadap pelajar untuk mengikuti unjuk rasa mengundang keprihatinan banyak pihak. Selain masih anak-anak, pelajar juga tak semestinya dimanfaatkan untuk turun ke jalan demi menyuarakan hasrat kepentingan kelompok tertentu.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan, pihaknya terus melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif. Terlebih sebentar lagi akan dilaksanakan pelantikan Presiden-Wakil Presiden Periode 2019-2024.

"Kita bersyukur di Jawa tengah ini masyarakatnya dewasa. Tentunya kami tetap melaksanakan pendekatan-pendekatan. Bangsa ini harus bisa maju, untuk bisa maju salah satunya harys bersatu, saling bergandengan tangan," kata Effendi, Selasa (1/10/2019).

Gelombang unjuk rasa yang digelar akhir-akhir ini juga mesti disikapi secara bijak. Elemen mahasiswa yang menyuarakan aspirasi dinilai cerdas dalam menuangkan aspirasinya agar tak ditunggangi oleh kelompok tertentu. Apalagi, ada ajakan kepada para pelajar yang disebar melalui media sosial.

"Hari ini kita lihat di Youtube di Purwokerto, mereka (pelajar) sudah membuat pernyataan bahwa pelajar tidak mau terprovokasi, pelajar tidak mau hanya ikut-ikutan, pelajar tidak mau dijadikan sebagai alat saja," katanya.

"Mereka juga ingin berperan, perannya apa? Mereka membela bangsa, mereka melaksanakan wajib bela negara dengan apa? Melaksanakan tugasnya yaitu dengan belajar secara baik. Itu sudah bagian dari perwujudan bela negara," ujarnya.

Jenderal bintang dua itu pun menyatakan, selama ini belum ada daerah di Jawa Tengah maupun DIY yang masuk dalam kategori rawan. Meski demikian, aparat TNI dan Polri selalu bersinergi untuk menciptakan suasana kondusif dan aman di tengah masyarakat.

"Saya rasa enggak (ada daerah rawan), semua rata-rata sama. Artinya begini rawan atau tidak, kita juga sampai hari ini para petugas kemarin kita lihat di Solo sampai malam. Kita lakukan pendekatan-pendekatan berdialog, buktinya selesai (demo) pak polisi, mereka (peserta aksi) juga bantu ngambilin sampah dan sebagainya. Artinya bahwa setiap warga negara saya yakin berkeinginan untuk berbuat baik," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0208 seconds (0.1#10.140)