Mahasiswa UGM Kembangkan Sistem Monitoring Lingkungan

Selasa, 01 Oktober 2019 - 15:57 WIB
Mahasiswa UGM Kembangkan Sistem Monitoring Lingkungan
Mahasiswa FTP UGM yang mengembangkan sistem monitoring lingkungan Asmosys saat mengikuti kompetisi ARC, di Politeknik Bharu, Malaysia, 22-25 September 2019. FOTO/Dok Humas UGM
A A A
YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Smart Egriculture Research FTP UGM berhasil mengembangkan sistem monitoring kondisi lingkungan yang diberi nama Asmosys.

Dengan alat ini bisa mengetahui kondisi lingkungan di lahan pertanian setiap saat dan real time. Alat ini juga mendukung penerapan konsep pertanian presisi. Ketiga mahasiswa tersebut adalah M Soleh Hidayat, Abipraya Wibawa Jati, dan Anjar Firmansyah.

M Soleh Hidayat menjelaskan Asmosys ini merupakan inovasi sistem monitoring kondisi lingkungan pengembangan lanjut dari Automatic Weather Station (AWS), stasiun cuaca otomatis, guna mendukung penerapan konsep pertanian presisi.

Sistem yang dikembangkan tersusun dari komponen utama Local Management Sub-sistem (LMS), yang terdiri dari microcontroller yang menangani sensor lingkungan dan transmisi data ke Global Management Sub-sistem (GMS).

“Proses pengiriman data dari LMS ke GMS menggunakan jaringan seluler yang memungkinkan akses dan pemasangan di areal pertanian. Pengelolaan data dilakukan menggunakan cloud system yang memberikan kemudahan akses serta pengolahan data lebih lanjut misalnya untuk peramalan dan estimasi kehilangan air,” kata Soleh Hidayat, Selasa (1/10/2019).

Adapun keunggulan dari sistem yang dikembangkan ini adalah penambahan fitur integrasi dengan sistem cloud dan penggunaan sensor lingkungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan operasional budidaya tanaman.

Di samping itu juga terdapat skenario antisipasi ketidakstabilan jaringan transmisi data, swa-energi, serta modul analisis seperti estimasi dan peramalan evaportranspirasi. “Kedepan alat akan terus kita sempurnakan,” paparnya.

Dosen pembimbing smart agriculture research FTP UGM, Andri Prima Nugroho menambahkan, sistem monitoring kondisi lingkungan Asmosys tersebut dalam kompetisi product innovative Agricultural Engineering Annual Regional Convention (ARC) 2019 di Malaysia, 22-25 September 2019 lalu berhasil menjadi meraih perunggu.

“Alhamduliah produk inovasi dari UGM ini mendapatkan apresiasi dan semoga kedepannya dapat lebih ditingkatkan lagi,” tambahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)