Bawaslu Solo Siap Kawal Pilwalkot 2020
Ary Wahyu Wibowo
SOLO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo bersiap melaksanakan kegiatan pengawasan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada 2020 mendatang. Penandatananganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Pengawasan Pemilihan dilaksanakan, Selasa (1/10/2019), di halaman Balai Kota Surakarta di hadapan seluruh stake holder dan seluruh peserta upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono mengatakan, penandatanganan tersebut merupakan titik awal dalam persiapan menjelang Pilkada 2020 di Kota Bengawan ini. "Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya bahwa Pemkot Solo menaruh perhatian besar terhadap Pilkada sebagai prioritas program nasional," kata Budi Wahyono, Selasa (1/10/2019).
Menurutnya, anggaran pendanaan kegiatan pengawasan pemilihan kepala daerah di Kota Solo menggunakan mekanisme pencairan secara bertahap. "Pada tahun anggaran 2019 ini dicairkan sebesar Rp150 juta. Kemudian sisanya akan dilakukan dengan tiga tahap, tahap pertama 40% dicairkan 14 hari kerja setelah penetapan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) tahun 2020," tutur Budi Wahyono.
Sementara itu tahap kedua sebesar 50% akan dicairkan paling lambat 4 bulan sebelum hari pemungutan suara. Tahap ketiga 10% akan dicairkan paling lambat satu bulan sebelum hari pemungutan suara.
"Postur anggaran pengawasan kurang lebih 80% anggaran akan kembali kepada masyarakat, sementara beban honor adhoc tidak lebih dari 20% dari total anggaran," ujarnya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa pada Pilkada kali ini Bawaslu Kota Solo akan menekankan pentingnya pengawasan aktif bersama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas, okp, komunitas rentan, kelompok perempuan, LSM, media dan OPD terkait. Secara khusus ia menyebutkan hal ini akan dilaksanakan dengan berbagai pendekatan budaya maupun kegiatan yang bersifat persuasif.
"Kami ingin membangun kesadaran, membentuk kader-kader pengawas partisipatif, sosialisasi pengawasan partisipatif, pencegahan politik uang, hoaks, sara dan ujaran kebencian serta bersinergi dengan stakeholder. Hal ini menjadi konsen kami di samping penguatan kapasitas kelembagaan yang konsisten dan berlanjut sebagai konsekuensi Bawaslu menjadi lembaga permanen," kata Budi.
Pihaknya juga berharap perhelatan Pilkada 2020 menjadi sarana konstitusional untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi Kota Solo.
"Partisipasi masyarakat dalam pengawasan akan menentukan kualitas pilkada yang berintegritas. Maka predikat Solo selain kota layak huni terbaik, Solo bisa juga menjadi contoh kota yang demokratis, partisipatif dan berintegritas," katanya.
(amm)
- Daftar ke PDIP, Bupati Wonogiri Joko Sutopo Kembali Nyalon
- Orasi di DPD PDIP Jateng, Gibran: Solo Butuh Pemimpin Visioner
- KPU Kendal Resmi Luncurkan Maskot Pilkada Si Graska, Ini Maknanya
- Mantan Ketua DPRD Jateng Murdoko Daftar Bakal Calon Bupati Kendal
- Hari Pertama Buka, 35 Bakal Cakada Daftar lewat DPD PDIP Jateng
- Ditanya Kapan Daftar Cawalkot Solo, Gibran: Sabar, Jajan Es Teh Dulu
- Menghitung Peluang Gibran Jika Maju di Pilwalkot Solo
- Siap Maju Pilwalkot Solo, Gibran Mendaftar ke PDIP Tanpa Calon Wakil
- Gibran Siap Maju Pilwalkot Solo, Maruarar Sirait Sebut Sosoknya Unik
- Rekrutmen Panwascam Pilkada 2020, Bawaslu Terapkan Sistem CAT Socrative
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang