Dua Tewas, JPW Desak Polisi Hentikan Kekerasan ke Mahasiswa

Jum'at, 27 September 2019 - 20:17 WIB
Dua Tewas, JPW Desak Polisi Hentikan Kekerasan ke Mahasiswa
JPW mengutuk aksi kekerasan terhadap mahasiswa saat unjuk rasa. Ilustrasi/DOK SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Tewasnya dua mahasiswa saat unjuk rasa menolak RUU KPK dan sejumlah RUU kontroversial di Kendari Sulawesi Tenggara menjadi perhatian berbagai pihak. Jogja Police Watch (JPW) mendesak kepolisian menghentikan kekerasan terhadap mahasiswa saat aksi unjuk rasa.

Kepala Divisi Humas JPW Baharudin Kamba mengungkapkan, upaya menyampaikan pendapat di muka umum denga cara unjuk rasa semestinya dijamin dan dilindungi. Namun demikian, justru praktik kekerasan secara vulgar yang dipertontonkan aparat kepolisian.

"Kepada pihak kepolisian kami berharap untuk segera menghentikan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. Kedepan semestinya bisa menggunakan cara harmonis dalam menghadapi massa aksi, bukan dengan kekerasan," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (27/9/2019).

Pihaknya juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa dari Universitas Halu Oleo Kendari. Peristiwa ini kata dia, seharusnya tidak perlu terjadi lagi di masa mendatang. Apalagi saat ini bukan lagi zamannya kekerasan dan intimidasi terhadap gerakan mahasiswa seperti dulu sebelum reformasi.

"Kami mengecam keras atas tindakan kekerasan dan penembakan yang terjadi di Kendari Sulawesi Tenggara saat mahasiswa melakukan unjuk rasa," tandasnya.

JPW juga menuntut Kepolisian untuk mengusut tuntas penembakan tersebut. Proses penyelidikan dan penyidikan yang transparan dan adil harus ditegaskan.

"Jika perlu presiden turun tangan dan segera dibentuk tim gabungan pencari fakta atas kaus ini dengan melibatkan berbagai unsur. Jangan ada yang menutup-tutupi kasus ini," pungkas Bahar sapaan akrabnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8249 seconds (0.1#10.140)