YLBHI: 50 Mahasiswa Hilang Kontak Pasca Demo di DPR

Rabu, 25 September 2019 - 21:30 WIB
YLBHI: 50 Mahasiswa Hilang Kontak Pasca Demo di DPR
Mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) malam. FOTO/SINDOphoto/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Sebanyak 50 mahasiswa tidak diketahui keberadaannya usai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI yang berujung kericuhan, Selasa (24/9/2019) malam. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut puluhan mahasiswa itu hilang berdasarkan kontak dari rekan-rekannya.

"Datanya bervariasi, yang pasti lebih dari 50 orang sampai 100 orang itu belum bisa diketahui kontaknya oleh teman-temannya," kata Ketua YLBHI Asfinawati saat jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Asfinawati menjelaskan, saat kerusuhan terjadi para mahasiswa tidak fokus untuk saling melindungi temannya. Karena itulah mereka saling berpencar dan berpisah dari rombongan.

"Itu teman-teman mahasiswa sangat resah sebetulnya, karena mereka kan terpencar-pencar kan. Karena mereka harus bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing," jelasnya.

Asfinawati, menduga mahasiswa yang hilang itu menjadi korban luka di rumah sakit ataupun diamanakan oleh pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data pasti mahasiswa dari instansi tersebut.

"Karena itu kepada rumah sakit, kepolisian, dan seluruh instansi yang ada di Jakarta khususnya dan daerah lain harus segera membuka akses agar ada kejelasan tentang nasib teman-teman mahasiswa atau teman-teman lain yanh belum ditemukan," ungkapnya.

Selain itu, Asfinawati mengingatkan pentingnya perlindungan hukum dalam kasus ini. Sebab, semua orang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum termasuk mahasiswa.

"Ini persoalan serius, ini persoalan kemanusiaan, bahkan Indonesia itu negara hukum, sehingga apapun yang diperbuat, bahkan dalam hukum Indonesia, seseorang yang disangkakan melakukan tindak pidana pun dilindungi haknya apalagi teman-teman mahasiswa yang menyuarakan suara rakyat, menyuarakan demi tegaknya konstitusi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4257 seconds (0.1#10.140)