Minimalkan Aksi Geng Remaja, JPW Desak Polisi Tingkatkan Patroli
A
A
A
YOGYAKARTA - Kasus kekerasan yang melibatkan geng pelajar mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Jogja Police Watch (JPW) berharap polisi bergerak cepat untuk meredam aksi yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
Kepala Divisi Investigasi JPW, Baharudin Kamba mengatakan, polisi sudah semestinya mengambil tindakan tegas dalam kasus yang menyebabkan pelajar meninggal dunia akibat dikeroyok geng motor. Pelaku harus mendapatkan hukuman berat meski statusnya pelajar. "Ini tidak bisa ditolerir lagi, karena benar-benar meresahkan masyakarat serta orang tua," katanya kepada wartawan, Selasa (24/9/2019).
Selain upaya penegakan hukum, maraknya geng motor yang beberapa kali meresahkan masyakarat dengan pelaku remaja, juga harus diminimalkan. Polisi hendaknya meningkatkan patroli di lingkungan masyarakat serta di jalan. "Intensitas harus ditambah. Ini sudah bahaya," ujarnya.(Baca Juga: Aksi Barbar Remaja Renggut Nyawa Pelajar di Yogyakarta)
Kantong-kantong yang diduga menjadi arena nongkrong geng remaja juga harus sering dirazia. Selain itu, pembinaan di sekolah-sekolah menjadi hal yang krusial. "Karena seringkali persoalan pengeroyokan disertai pembacokan hanya karena hal sepele, seperti persidangan geng antarsekolah. Ini harus diselesaikan segera," katanya.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini berjanji menuntaskan kasus kekerasan geng motor yang menewaskan pelajar atas nama Egi Hermawan (17) pada Minggu (22/9/2019) lalu. Satu persatu pelaku berhasil ditangkap dan terus dilakukan pemeriksaan. "Semua identitas pelaku sudah kami pegang. Dalam dua atau tiga hari ke depan kita akan sampaikan," katanya.
Armaini berjanji meningkatkan patroli lingkungan. Hal Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Polresta Yogyakarta.(Baca Juga: Empat Pelaku Aksi Barbar Tewaskan Pelajar Berhasil Ditangkap)
Kepala Divisi Investigasi JPW, Baharudin Kamba mengatakan, polisi sudah semestinya mengambil tindakan tegas dalam kasus yang menyebabkan pelajar meninggal dunia akibat dikeroyok geng motor. Pelaku harus mendapatkan hukuman berat meski statusnya pelajar. "Ini tidak bisa ditolerir lagi, karena benar-benar meresahkan masyakarat serta orang tua," katanya kepada wartawan, Selasa (24/9/2019).
Selain upaya penegakan hukum, maraknya geng motor yang beberapa kali meresahkan masyakarat dengan pelaku remaja, juga harus diminimalkan. Polisi hendaknya meningkatkan patroli di lingkungan masyarakat serta di jalan. "Intensitas harus ditambah. Ini sudah bahaya," ujarnya.(Baca Juga: Aksi Barbar Remaja Renggut Nyawa Pelajar di Yogyakarta)
Kantong-kantong yang diduga menjadi arena nongkrong geng remaja juga harus sering dirazia. Selain itu, pembinaan di sekolah-sekolah menjadi hal yang krusial. "Karena seringkali persoalan pengeroyokan disertai pembacokan hanya karena hal sepele, seperti persidangan geng antarsekolah. Ini harus diselesaikan segera," katanya.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini berjanji menuntaskan kasus kekerasan geng motor yang menewaskan pelajar atas nama Egi Hermawan (17) pada Minggu (22/9/2019) lalu. Satu persatu pelaku berhasil ditangkap dan terus dilakukan pemeriksaan. "Semua identitas pelaku sudah kami pegang. Dalam dua atau tiga hari ke depan kita akan sampaikan," katanya.
Armaini berjanji meningkatkan patroli lingkungan. Hal Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Polresta Yogyakarta.(Baca Juga: Empat Pelaku Aksi Barbar Tewaskan Pelajar Berhasil Ditangkap)
(amm)