Pemuda Klaten Tewas Dilempar Batu, Pelaku Dipastikan Bukan Pasoepati

Senin, 21 Januari 2019 - 13:23 WIB
Pemuda Klaten Tewas Dilempar Batu, Pelaku Dipastikan Bukan Pasoepati
Pasoepati memastikan pelemparan batu yang menyebabkan pemuda Klaten meninggal dunia tidak dilakukan oleh kelompoknya. FOTO/IST/PASOEPATI.NET
A A A
SOLO - Pelaku pelemparan batu yang menyebabkan Muhammad Asadulloh Alkhoiri (20), warga Sribit, Kecamatan Jatinom, Klaten meninggal dunia dipastikan bukan dari kelompok suporter Pasoepati. Pendukung fanatik Persis Solo ini justru yang memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit usai kejadian di Jalan Raya Yogyakarta-Solo, di kawasan Kalasan Sleman, Sabtu (19/1/2019) malam.

Demikian disampaikan Presiden Pasoepati Solo Aulia Haryo Suryo sebagai pernyataan resminya kepada SINDOnews, Senin (21/1/2019). Sebelumnya dalam berita tertulis bahwa pelemparan batu itu dilakukan oleh rombongan suporter Pasoepati. Namun setelah melakukan kroscek ke sejumlah pihak, tidak ada informasi yang menyebut pasti bahwa pelaku pelemparan mengarah ke kelompok suporter tertentu.

Khusus dalam berita ini, redaksi mengakui tidak berhati-hati, sehingga memunculkan kesan tuduhan pada kelompok suporter Pasoepati sebagai pelakunya. Atas kesalahan tersebut, redaksi meminta maaf kepada kelompok suporter yang merasa tertuduh. Redaksi kemudian merevisi berita sebelum agar tidak menimbulkan kesan negatif pada sekelompok pihak. (Baca link ini)

Dalam keterangan resminya Aulia Haryo Suryo mengatakan, kepulangan para suporter Pasoepati dari Sleman ke Solo mendapatkan pengawalan dari suporter BCS Sleman. Sebelumnya, Pasoepati menyaksikan laga Celebration Game antara PSS dan Persis di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman.

"Kebetulan rombongan besar pertama itu saya sendiri yang mengawal," kata Aulia Haryo Suryo.

Menurut Aulia, korban berada di belakang rombongan. Ketika di lokasi kejadian, dari jalur berlawanan ada aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok orang ke arah suporter Pasoepati, dan salah satunya mengenai korban. "Pelaku tidak kelihatan karena naik motor ngebut sambil melempari kami," katanya.

Lemparan dari kanan dan kiri juga dialami rombongannya saat di kawasan Kalasan. Dirinya tidak dapat memastikan siapa pelaku pelemparan,termasuk dari kelompok mana. Namun yang jelas bukan dari suporter BCS Slemandan Pasoepati. Pasca kejadian, semula dikira yang terluka adalah suporter Pasoepati. Para suporter Pasoepati dan suporter PSS Sleman kala itu langsung memberikan pertolongan. Korban lalu dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis. Kala itu, korban tidak mengenakan atribut suporter.

Ketika mendapatkan pelemparan, suporter Pasoepati sama sekali tidak membalas. Suporter fanatik Persis Solo ini sebelumnya juga telah dihimbau agar tidak membawa barang barang yang membahayakan.

"Kami (suporter Pasoepati) datang baik baik, disambut baik baik, dan pulang dikawal BCS," katanya.

Para suporter Pasoepati bersama suporter PSS Sleman juga melayat ke rumah duka untuk berbelasungkawa Ditambahkannya, hubungan kedua supporter di stadion sangat harmonis hingga di perjalanan pulang ke kota solo.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0346 seconds (0.1#10.140)