Doni Tata Harus Puas di Peringkat ke 2 FAA 250 CC

Minggu, 22 September 2019 - 23:00 WIB
Doni Tata Harus Puas di Peringkat ke 2 FAA 250 CC
Pembalap asal Yogyakarta Doni Tata harus puas di urutan ke dua pada kelas FAA 250 CC.FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Pembalap kebangaan warga Yogyakarta, Doni Tata gagal menjadi juara di kelas Free For All (FFA) 250 CC Trial Game Asphalt seri ketiga yang digelar di sirkuit Mandala Krida Sabtu (21/9/2019). Hasil yang sama juga terjadi di kelas FFA 450. Doni harus puas di urutan ke tiga.

Di kelas FAA 250 CC Doni berada di urutan ke dua setelah pembalap asal Surabaya, Tommy Salim. Sementara di podium ke tiga ada pembalap asal Malang Faurdila Adam dan di nomor urut empat ada pembalap asal Malang, Surya Nuryana.

Sebenarnya di Moto 2 kelas 250 CC, Doni sempat finish di urutan pertama disusul Tommy Salim dan Surya Nuryana. Sementara di Moto 1 kelas 250 CC Doni masih kalah cepat dari Tommy Salim dan Faurdila Adam. Namun hasil akhir Doni hanya mampu mengumpulkan 45 poin di bawah Tommy Salim dengan 47 poin.

Sementara itu di kelas FFA 450 CC, Doni berada di urutan ke tiga dengan 42 poin, di bawah pembalap asal England, Lewis Cornish yang berhasil mengumpulkan akumulasi poin 50 dan pembalap asal Surabay Tomy Salim. Pada Moto 1 FFA 450, pembalap asal Sleman ini sempat berada di urutan ke dua di bawah Lewis.

Berbeda dengan event-event sebelumnya Trial Game Asphalt yang diinisiasi oleh 76 Rider kali ini menerjunkan 10 kelas. Ada tambahan satu kelas yakni kelas FFA 450 Master Eksekutif. Di kelas ini pembalap asal Temanggung Irawan Cabe berhasil menduduki peringkat perama dengan 50 poin disusul Kisdawi pembalap Yogyakarta dengan 42 poin dan dinomor tiga ada Ali Wijayapembalap asal Jakarta, dengan 34 poin.

Doni Tata mengakui persaingan persaingan cukup ketat. Doni menyebut pada FFA 450 berada di posisi 2 beda tipis dengan pembalap asal luar negeri Lewis Cornish. Doni mengaku sempat ada masalah di suspensi. "Di 250 finish ketiga karena performa mesin belum begitu support dan pas settingannya, jadi masih ketinggalan," terangnya.

Doni menyebut srikuti Mandala Krida cukup menantang. Dengan trek yang panjang dan berkelok harus ada suspensi dan gera yang tepat. "Trek lurusnya panjang, banyak manuver-manuvernya karena itu harus ada suspensi yang tepat, gear pas. Rumit, (trek lurus) panjang namun banyak tikungannya," terangnya.

Sementara itu Farudila Adam mengaku pada seri berikutnya di Malang, dirinya optimistis mampu meraih yang terbaik. "Kalau di sini gak bisa saya raih ya mungkin selanjutnya, namanya juga balap kadang persiapin semaksimal mungkin ya masih bisa saja tak sesuai harapan," ujar pembalap berusia 25 tahun ini.

Sebelumnya Pimpinan Lomba, Jim Sudaryanto menyebut Kota Yogya kembali terpilih sebagai lokasi ajang bergengsi ini lantaran pilihan sirkuit beraspal cukup terbatas. "Sekarang di Mandala Krida Kota Yogya. Treknya cukup bagus. Panjang lintasnya 900 meter lebih,” terangnya.

Sementara itu Mario CSP dari 76 raider selaku penyelenggara Trial Game Asphalt menyebut dari tiap seri gelaran animo pembalap makin meningkat. Dari tahun ke tahun partisipasi pembalap maupun jumlah penonton makin meningkat.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7234 seconds (0.1#10.140)