Belajar Pemilihan Bersih Tanpa Politik Uang dari Tingkat RT

Minggu, 22 September 2019 - 18:28 WIB
Belajar Pemilihan Bersih Tanpa Politik Uang dari Tingkat RT
Warga RT 2 RW 3 Kertonegaran, Proyonanggan Tengah, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menggelar pemilihan Ketua RT. FOTO/DOK Humas Pemkab Batang
A A A
BATANG - Sebanyak 205 desa di Kabupaten Batang akan melangsungkan pemilihan kepala desa serentak pada 29 September 2019 mendatang. Sebanyak 29 desa di antaranya menyatakan berkomitmen menggelar pilkades beradab dan bermartabat tanpa politik uang.

Gerakan moral tersebut digagas Pemkab Batang yang juga mendapat dukungan dari Polres Batang, dengan membentuk satgas anti money politic dan satgas anti bobotoh yang siap menjaga Pilkades aman, damai, beradab dan bermartabat.

Nah, gerakan moral ini rupanya menjadi magnet bgai warga RT 2 RW 3 Kertonegaran, Proyonanggan Tengah, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Mereka menggelar pemilihan ketua RT yang bersih bersih tanpa kecurangan.

Meski hanya pemilihan tingkat RT, namun perkara kandidat maupun tata cara pemilihan disamakan dengan Pilkada serta Pilpres. Bahkan sebelum melakukan pencoblosan, warga menggelar arak-arakan dengan menyerukan pemilu bersih tanpa kecurangan.

Warga pun menyambut acara secara antusias karena baru pertama kali digelar. “Ini hal baru bagi kami, kalau pada umumnya pemilihan ketua RT tanpa ada rangkaian acara di tempat kami berbeda,” papar Sugiyono (68) warga setempat, Minggu (22/9/2019).

Sugiyono menjelaskan suasana acara layaknya pemilihan kepala daerah, karena ada arak-arakan dan poto seluruh calon dipampang di gang pemukiman. “Semoga saja yang terpilih nanti bisa mewakili suara warga, karena ketua RT akan jadi bapaknya warga,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Ketua RT, Waluyo Pujo Semedi (55) menuturkan, pemilihan tanpa kecurangan sengaja digelar untuk memberikan contoh ke masyarakat. “Sebentar lagi kan ada digelar Pilkades, lalu dilanjutkan Pilkada. Maka dari itu warga RT 2 Kertonegaran menggelar pemilihan ini. Dengan harapan bisa menjadi contoh serta menyampaikan pesan pemilihan bersih dari kecurangan,” ucapnya.

Pujo menerangkan, semua fasilitas serta hiburan disumbang oleh masyarakat Kertonegaran. “Kami hanya dimodali Rp500 ribu dan acara ini menghabiskan empat kali lipatnya. Namun acara bisa sukses dengan pemilih sebanyak 278, hal itu atas dukungan dari masyarakat untuk menyuarakan pemilihan bersih,” tambahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6143 seconds (0.1#10.140)