Duh, Gerombolan Pelajar Ini Bawa Sajam dan Lakukan Penyerangan

Sabtu, 21 September 2019 - 21:03 WIB
Duh, Gerombolan Pelajar Ini Bawa Sajam dan Lakukan Penyerangan
Video singkat berisi gerombolan pelajar SMP yang melakukan penyerangan viral di media sosial. FOTO/IST
A A A
DEMAK - Video singkat berisi gerombolan pelajar SMP yang melakukan penyerangan terhadap kelompok lain. Mereka tampak beringas sambil membawa senjata tajam mirip sabit dengan menaiki sepeda motor.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, gerombolan pelajar tampak ugal-ugalan mengendari sepeda motor. Sambil mengacungkan senjatanya, sejumlah pelajar lain jalan langsung kabur menghindar untuk menyelamatkan diri.

Sepeda motor yang ditinggalkan langsung menjadi sasaran amuk gerombolan tersebut. Video ini terlihat direkam oleh salah satu pelajar dari kelompok penyerang.

Video tersebut diunggah di akun instagram @infokejadiandemak pada Sabtu (21/9/2019). Menurut caption yang tertera, peristiwa itu terjadi di Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen, Demak, pada Jumat 20 September.

"Pelajar kok kanyak gini itu lur piye... Terjadi siang hari di jalan Brumbung Kembangarum Mranggen Demak lur. Jo lali ya lur tetep hati-hati setiap hari," bunyi caption tersebut dan langsung mendapat beragam komentar warganet.

Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar membenarkan tindakan brutal pelajar itu terjadi di wilayah hukumnya. Meski demikian, dia menyampaikan belum mengetahui pasti motif para pelajar melakukan penyerangan.

"Itu adalah anak remaja, anak sekolah. Saya belum dapat laporan (kasusnya). Nanti bisa ke Polsek Mranggen saja, karena kasusnya ditangani Polsek Mranggen," kata Arief.

Dia pun menyatakan, penanganan kasus tersebut juga melibatkan pihak sekolah kelompok pelajar. Ditegaskannya, kasus penyerangan antarpelajar tak boleh kembali terjadi karena akan merugikan banyak pihak.

"Saya telah perintahkan Kapolsek Mranggen berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menindaklanjuti (kasus ini), dengan ditindak tegas. Agar tidak ada serangan atau saling membalas," tandasnya.

Arief juga meminta masyarakat tak perlu resah dan berperan aktif untuk turut melakukan pengawasan terhadap perilaku anak-anak. Sebab, para remaja yang melakukan penyerangan merupakan warga sekitar dan tidak berasal dari daerah lain.

"Sebenarnya warga tidak perlu resah. Warga harusnya ikut membantu itu kan anak-anak sana semua. Polisi pasti bertindak tapi tidak bisa setiap 24 jam harus menangani tentang kenakalan remaja, karena kenakalan remaja itu tanggung jawab kita semua," terangnya.

"Tapi kalau kriminal sudah jelas itu nanti pasti kita tangani, namun itu kan masih pelajar pastinya di bawah 17 tahun. Sehingga ada penanganan tersendiri untuk penanganan anak-anak. Mereka masih masih pelajar sehingga kita harus mempunyai langkah-langkah tidak harus hukum," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7033 seconds (0.1#10.140)