UGM Bertekad Semua Komponen Kendaraan Listrik Buatan Lokal

YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan riset dan mengembangkan kendaraan listrik, mulai motor, mobil, hingga becak. Termasuk juga sudah dapat mendaur ulang bateri untuk sumber kendaraan listrik tersebut.

Hanya saja, beberapa komponen kendaraan listrik tersebut belum semuanya mengunakan buatan lokal. Karena itu UGM bertekad seluruh komponen akan memakai buatan lokal. “Ini yang masih terus kita kembangkan,” kata Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof Nizam saat mendampingi menteri perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kendaraan listrik UGM, di Balaiurung UGM, Sabtu (21/9/2019).

Menurut Nizam UGM saat ini telah mampu membuat beberapa komponen mobil listrik sendiri di antaranya motor control, battery management system dan battery charger, termasuk daur ulang batery.

“UGM berusaha memulai dari hulu artinya komponen penyusun mobil listrik kita buat sendiri sehingga kedepannya dapat mencapai kemandirian teknologi,” paparnya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi penelitian dan pengembangan kendaraan listrik UGM. Sebab pengembangan ini memiliki nilai ekonomi untuk peneliti, universitas hingga negara. Untuk itu berharap tidak hanya berhenti di kampus dan belum dapat diaplikasikan, namun terus berlanjut dan dapat masuk ranah industri.

“Saya juga mengapresiasi hasil daur ulang baterai yang telah berhasil dilakukan UGM,” ungkapnya.

Menurutnya, permasalahan utama kendraan listrik pada baterai, mulai dari berat baterai, daya, hingga persoalan lingkungan. Sebab daur ulang baterai tidak hanya berguna untuk sumber tenaga dari kendaraan listrik itu sendiri tetapi juga menyelesaikan persoalan limbah baterai yang selama ini menjadi momok.

“Ide untuk melihat celah riset pada persoalan baterai merupakan telaah cerdas,” katanya.

Budi Karya Sumadi dalam kesempatan itu, juga mencoba kendaraan listrik UGM, baik sepeda motor maupun mobil listrik di halaman Balaiurang UGM.