Australia Tertarik Penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan

Jum'at, 20 September 2019 - 20:52 WIB
Australia Tertarik Penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan
Penggagas GSM, Muhammad Rizal (dua dari kanan) dan Menteri Pendidikan Victoria Australia James Merlino (kanan) tengah melihat batik karya siswa SMPN 2 Sleman, Jumat (20/9/2019). FOTO/SINDOnews/Ainun Najib
A A A
SLEMAN - Penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di Sleman menarik perhatian dari negara bagian Victoria, Austarlia. Sebagai tindaklanjutnya, menteri pendidikan Victoria, Australia, James Merlino mengunjungi SMPN 2 Sleman, yang menjadi percontohan GSM, Jumat (20/9/2019). Terutama guna mengetahui secara langsung bagaiamana kegiatan GSM di SMPN2 Sleman.

James Merlino mengatakan sangat tertarik denga program GSM yang mampu menerapkan prinsip pendidikan taraf global pada sekolah marjinal di Indonesia. Sehingga hasil dari kunjungan ini akan menjadi bahan untuk pengembangan pendidikan di Victoria. Bahkan tidak menutup kemungkinan metodologi GSM akan diadopsi.“Penerapan GSM ini juga dapat diadopsi di negara-negara lain, terutama negara berkembang,” kata James Merlino.

Penggagas GSM, Muhammad Rizal mengatakan, sekolah pinggiran memiliki potensi yang tidak kalah dari sekolah favorit. Sebab lokasi yang terpencil maupun gedung sekolah yang kecil tidak seharusnya menjadi penghambat. Mereka justru tidak terlalu punya beban untuk mengadopsi hal-hal baru seperti perubahan pola pikir, dan orientasi pendidikan di era digital.

"Sekolah non unggulan malahan akan lebih gesit mendisrupsi untuk menciptakan ekosistem pendidikan sehingga siswa mampu menggali minat dan potensinya yang selama ini terabaikan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikn (Disdik) Sleman Sri Wantini mengungkapkan GSM ini tepat dijadikan strategi untuk mewujudkan pendidikan yang terbaik.

Terbukti SMPN 2 Sleman saat ini sedang berproses untuk mengimplementasikan GSM bahkan menjadi rujukan dari beberapa daerah lain. Melihat faedah itu, Pemkab Sleman ingin menjadikan GSM sebagai suatu proyek perubahan bahkan rencananya akan dituangkan dalam sebuah peraturan bupati.

“Sebagai langkah awal yaitu dengan menggelar seminar dan ditindaklanjuti penandatanganan MoU dengan inisiator GSM. Termasuk dengan memberikan pelatihan ke sekolah-sekolah yang sudah dirintis oleh GSM. Nanti untuk implementasinya butuh pendampingan dari tim," terangnya.

Di Sleman saat ini telah terdapat 48 sekolah model GSM. Sehingga dengan meluasnya GSM ketimpangan kualitas pendidikan akan hilang
terkikis transformasi akar rumput.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3199 seconds (0.1#10.140)