Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Resmi Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UNS

Jum'at, 20 September 2019 - 14:30 WIB
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Resmi Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UNS
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menerima gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Dari Rektor Univeritas Sebelas Maret (UNS) Solo Profesor Jamal Wiwoho di Auditorium GPH Haryo Mataram, Jumat (20/9/
A A A
SOLO - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menerima gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Dari Univeritas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (20/9/2019). Pemberian gelar dilakukan oleh Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho di Auditorium GPH Haryo Mataram.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan menyampaikan pidato ilmiah dengan judul Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju.

“Sesuai dengan prediksi, Indonesia akan menjadi negara nomor empat ekonomi terbesar di dunia tahun 2045 nanti,” kata Hadi Tjahjanto kepada wartawan usai menerima gelar Doktor HC di Kampus UNS.

Bonus demografi Indonesia akan terjadi tahun 2036. Dimana diprediksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 320 juta dan 50% diantaranya adalah usia produktif. Saat ini, Indonesia masuk era revolusi industri 4.0 dan tak lama lagi akan menuju lompatan industri 4.1 dan seterusnya.

“Pertanyaannya adalah bagaimana dengan Indonesia? Untuk itu, saya memiliki pemikiran bahwa kunci keberhasilan dari semua itu adalah pendidikan. Membangun sumberdaya manusia (SDM) yang unggul agar mampu menghadapi tantangan global dalam rangka berkompetisi dan merealisasikan apa yang telah diprediksi bahwa Indonesia akan masuk empat ekonomi besar di dunia. Dan kita memanfaatkan sebaik baiknya bonus demografi itu. Karena bonus demografi tidak setiap dekade menerimanya,” urai Panglima.

Oleh sebab itu, jangan sampai ketika bonus demografi datang, Indonesia tidak mempersiapkan SDM yang unggul. Kesiapan-kesiapan itu telah dilaksanakan diantaranya memberikan pendidikan di wilayah wilayah perbatasan yang dilaksanakan personel TNI. Termasuk memberikan pelayanan kesehatan dan mengatasi gizi buruk sehingga terhindar dari stunting. Sehingga persiapan nantinya untuk SDM unggul tidak terganggu karena semuanya sehat.

Setiap wilayah diberikan role model mengingat anak-anak di wilayah, termasuk wilayah remote memerlukan role model. Kehadiran TNI dengan postur yang gagah akan memberikan dorongan kepada mereka ingin menjadi orang yang gagah pula. “Bukan hanya gagah fisik namun juga sehat dan smart,” ucapnya.

Sehingga harapannya dapat menuju Indonesia emas tahun 2045 mendatang. Sementara itu, Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengatakan, pemberian gelar sebagai apresiasi kepada Panglima TNI yang mempunyai dedikasi, kontribusi yang luar biasa dan rekam jejaknya yang berhasil mengemban tugas di bidang pembangunan sumber daya manusia bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang.

Selain itu juga dikenal memiliki kemampuan beradaptasi di segala ruang jabatan dan tugas yang telah diemban. “Beliau juga memiliki kemampuan mengevaluasi, kemampuan berinovasi, serta memiliki kemampuan melakukan prediksi,” kata Jamal Wiwoho.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki kesamaan visi dengan UNS tentang pembangunan SDM. Karena salah satu program prioritasnya sebagai Panglima TNI adalah pengembangan sistem pengelolaan SDM TNI yang berbasis kompetensi.

“Saya percaya dengan kehadiran beliau di UNS, akan berdampak positif dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya IPTEK dan peningkatan karya-karya besar dosen dan mahasiswa UNS di bidang invensi dan inovasi,” ungkapnya.

Karya dan prestasi besar kita saat ini dinanti oleh bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, dirinya mengajak perlunya sinergi dan kolaborasi antara institusi UNS dan TNI agar mampu melaju cepat dan berkembang hebat secara beriringan. Sehingga bisa melakukan lompatan kemajuan besar untuk mewujudkan paradigma masa depan, Indonesia Emas 2045.

Terbukti bahwa dengan lahirnya SMA Pradita Dirgantara, yang diinisiasi melalui kerjasama TNI AU dengan UNS menunjukkan bahwa ada kesamaan visi antara UNS dengan TNI dalam menyiapkan SDM yang unggul. Sebelumnya UNS telah memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada H Mashud Wisnu Saputro tahun 2006, Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad pada September 2012, pendiri sekaligus pemimpin umum Kompas Jakob Oetama dalam bidang ilmu jurnalistik pada September 2014 dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Bambang Setyo Wahyudi pada september 2016.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8508 seconds (0.1#10.140)